Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Anggota partai politik Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) berkumpul di Lapangan Gereja setelah menyerukan 'penutupan nasional' dan menuntut pengunduran diri Presiden Cyril Ramaphosa di Pretoria, Afrika Selatan, 20 Maret 2023. Foto: Alet Pretorius/Reuters.
Anggota partai politik Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) berkumpul di Lapangan Gereja setelah menyerukan ‘penutupan nasional’ dan menuntut pengunduran diri Presiden Cyril Ramaphosa di Pretoria, Afrika Selatan, 20 Maret 2023. Foto: Alet Pretorius/Reuters.

Demo Afrika Selatan Semakin Menjadi, 87 Orang Diamankan dalam 12 Jam



Berita Baru, Cape Town – Petugas keamanan Afrika Selatan tangkap 87 orang hanya dalam waktu 12 jam di seluruh negeri karena adanya kekerasan publik sebelum protes yang direncanakan oleh partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) sayap kiri.

Konstituensi utama partai tersebut adalah orang miskin dan kelas pekerja Afrika Selatan Hitam yang merasa tersisih dari kemakmuran negara sejak Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih pada tahun 1994.

Dari 87 orang yang ditangkap, 41 orang berada di Gauteng, provinsi yang meliputi ibu kota Pretoria dan kota utama Johannesburg, 29 orang di provinsi Barat Laut, dan 15 orang di Free State, kata badan intelijen nasional NatJOINTS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

NatJOINTS menambahkan bahwa ada penangkapan di provinsi lain seperti Mpumalanga dan Eastern Cape.

Parlemen mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (19/7) bahwa militer Afrika Selatan akan mengerahkan 3.474 tentara selama sebulan hingga 17 April untuk mencegah dan memerangi kejahatan bekerja sama dengan polisi.

“Petugas penegak hukum waspada dan akan terus mencegah dan memberantas setiap tindakan kriminalitas,” kata NatJOINTS.

EFF menyerukan penutupan nasional untuk memprotes pemadaman listrik yang melumpuhkan dan menuntut pengunduran diri Presiden Cyril Ramaphosa.

“Tidak ada yang bisa menghentikan revolusi,” kata pemimpin EFF, Julius Malema kepada para pendukungnya pada hari Jumat.

Pelabuhan, parlemen, penyeberangan perbatasan, dan Bursa Efek Johannesburg, antara lain, akan menjadi sasaran utama protes, kata Malema.

Partai tersebut mendapat dukungan besar dari kalangan miskin dan kelas pekerja kulit hitam Afrika Selatan yang merasa tersisih dari kemakmuran negara sejak Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih pada tahun 1994.