Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

De Vrij Gemar Baca Buku Spiritual di Masa-Masa Lockdown
Sumber foto: akun Instagram @stefandevrij

De Vrij Gemar Baca Buku Spiritual di Masa-Masa Lockdown



Berita Baru, Jakarta — Status lockdown yang ditetapkan pemerintah Italia, khususnya di provinsi Lombardy, membuat warga setempat meninggalkan aktivitas yang bersifat massal. Tetapi, masing-masing individu tetap punya aktivitas sendiri-sendiri di kediaman mereka.

Lihat misalnya bagaimana pesepakbola profesional Serie A, Stefan De Vrij mengisi waktu lowongnya. Bek Inter Milan itu mengahbiskan dengan menyelesaikan empat buku bacaan.

Di samping itu, pandemi Corona tidak menyurutkan De Vrij untuk melakukan komunikasi dengan fans. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi video chat dan membicarakan banyak hal dengan suporter.

Eks pemain Lazio itu mengaku bahwa fans diberikan kebebasan menanyakan apa saja. Seperti pertanyaan tentang Antonio Conte misalnya.

“Saya senang bisa belajar banyak darinya, sama seperti pemain lain juga seperti saya. Kami senang dan berusaha mengikuti Conte sebagai pelatih,” ucap De Vrij, menjawab pertanyaan fans Inter Milan.

Di lain hal, sebuah pertanyaan unik membuat De Vrij tertarik menjawabnya. Kala itu, Vrij ditanya mengenai aktivitas hariannya semasa karantina (lockdown).

“Selama satu pekan ini, saya menyelesaikan empat buku bacaan. Kami punya banyak waktu luang dan saya sangat suka membaca di balkoni ketika siang hari,” terangnya.

“Oh iya, saya amat senang membaca baca buku-buku yang berkenaan dengan spiritualitas,” tambah De Vrij.

Sebagai pemain yang membentengi pertahanan Inter, De Vrij memiliki tugas mengawal ketat striker lawan yang tipenya berbeda-beda. Dia mengaku Kylian Mbappe merupkan satu pemain yang menurutnya sulit dijaga.

“Memang banyak pemain, seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Mereka adalah dua pemain yang sangat sulit dikawal, tapi Mbappe lebih sulit karena dia punya kecepatan yang berbeda,” tambahnya lagi.

Hal menarik lainnya, De Vrij mengaku bahwa sebelum memulai karier sepak bolanya, dia sempat menjadi pemain tenis. Bahkan di sepak bola, dia tidak mengawali posisinya sebagai pemain belakang.

“Pertama saya mencoba peruntungan sebagai striker. Kemudian pindah sebagai gelandang. Ketika usia 16 tahun, saya memilih fokus menjadi back. Pernah juga di wing bcak sayap, tapi kemudian saya lebih pas menempati posisi centre bacak.”

“Sepak merupakan olahraga pertama bagi saya, namuyn saya juga pernah menjadi pemain tenis. Tetapi saya harus memilih, dan sepak bola-lah yang pas bagi pilihan saya,” tutup De Vrij.