Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Daudy Sukma: Gaharu Papua Adalah yang Terbaik di Dunia
Direktur PT Yakin Bersama Jaya Daudy Sukma saat menjadi penanggap dalam Market Gathering bertajuk Membangun Kolaborasi Pasar UMKM bersama “ASMAT”, Selasa (24/8).

Daudy Sukma: Gaharu Papua Adalah yang Terbaik di Dunia



Berita Baru, Jakarta – Daudy Sukma selaku Direktur PT Yakin Bersama Jaya menyebut bahwa jenis gaharu di Papua adalah yang terbaik di dunia.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Market Gathering yang diselenggarakan oleh Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan didukung The Asia Foundation (TAF) bekerja sama dengan Beritabaru.co, Selasa (24/8).

Selain Gaharu, produk Papua yang unggul adalah minyak atsiri dari sereh wangi. Menurut Daudy, minyak Atsiri Papua sudah berstandar World Health Organization (WHO).

“Jadi, sebenarnya banyak sekali produk lokal kita yang berkualitas dan bahkan lebih berkualitas ketimbang produk luar, hanya saja masyarakat jarang yang menyadari ini,” ungkapnya dalam acara bertajuk Membangun Kolaborasi Pasar UMKM bersama Asmat ini.

“Andai yang memasarkan itu Lionel Messi atau Lionel Messi memakai parfum produk Indonesia misalnya, saya yakin masyarakat baru bisa mengakuinya,” imbuhnya.

Dalam diskusi yang termasuk dalam serial Festival Torang Pu Para Para ini, Daudy juga menyampaikan bahwa dalam sereh wangi terkandung zat citronella yang cocok dan baik sebagai bahan kosmetik, pereda nyeri, dan hand sanitizer.

“Atsiri ini malah sangat baik untuk hand sanitizer. Dengan bahan tersebut, seseorang tidak perlu cuci tangan,” jelas Daudy.

Sementara itu, sebagai pengusaha dari Aceh, Daudy pun menceritakan bagaimana di Aceh ia sedang mengembangkan produk parfumnya sendiri dengan bahan dasar nilam.

“Hari ini, produk kami sudah bisa dipasarkan di New York. Ini bisa karena memang dari segi bahan, dari nilam Aceh tadi, suatu parfum bisa memiliki kualitas tinggi,” ungkapnya dalam diskusi yang tidak lain merupakan bagian dari Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA).

Nilam aceh, Daudy melanjutkan, sudah ratusan tahun lalu dioptimalkan sebagai bahan parfum dan dikirim ke Prancis. “Mengetahui ini, kami merasa perlu membuat produk parfum sendiri, dan secara perlahan dan penuh perjuangan, akhirnya kami bisa,” kata Daudy.

Dalam kaitannya dengan bagaimana menjaga potensi di muka, Daudy mengemukakan tiga hal kunci, yakni kolaborasi yang harus diperkuat, penciptaan perusahaan lokal yang bisa produksi 10 ribu per bulan, dan selalu menjadikan kearifan lokal sebagai pijakan.