Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Data Hopkins: Kasus Covid-19 Global Melampaui 5 Juta, Sepertiganya di AS

Data Hopkins: Kasus Covid-19 Global Melampaui 5 Juta, Sepertiganya di AS



Berita Baru, Internasional – Universitas Johns Hopkins melaporkan data terbaru kasus Coronavirus Disease (Covid-19) di seluruh dunia yang telah mencapai 5 juta pada Kamis (21/5), ketika beberapa negara mulai melonggarkan jarak sosial yang ketat dan mulai membuka kembali aktivitas ekonomi mereka.

Secara keseluruhan, kasus di seluruh dunia telah mencapai 5.000.038 dengan angka kematian global mencapai 328.172, data terbaru dari Hopkins, dilansir dari CNBC.

Kasus penyebaran coronavirus di seluruh dunia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, bahkan ketika China – negara asal virus – dan negara-negara lain telah mereda, pandemi ini malah meningkat di bagian dunia yang lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu (20/5) bahwa jumlah kasus virus corona di seluruh dunia mencapai rekor harian pada minggu ini dengan lebih dari 100.000 kasus baru selama 24 jam terakhir.

Hampir dua pertiga dari kasus tersebut dilaporkan hanya terjadi di empat negara, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers di kantor pusat badan Jenewa. “Kami masih memiliki jalan panjang untuk menghadapi pandemi ini.”

Sebagian besar kasus baru yang dikonfirmasi datang dari Amerika, diikuti oleh Eropa, menurut laporan harian WHO. Menurut agensi, AS melaporkan 45.251 kasus baru pada hari Selasa (19/5), sementara Rusia mencatat kasus tertinggi kedua pada Selasa (19/5) dengan jumlah 9.263, menurut WHO.

Kasus tertinggi selanjutnya adalah Rusia, dengan jumlah melampaui Inggris, Spanyol dan Italia sebagai negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua, menurut data JHU.

“Ada perbedaan sekarang antara Eropa Barat, yang telah melalui gelombang besar pertama itu, dan Eropa Timur, khususnya Federasi Rusia, yang sekarang mengalami jumlah penyakit yang lebih tinggi,” kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat WHO pada konferensi pers pada 8 Mei.

Para pejabat WHO telah memberikan peringatan terkait pelonggaran pembatasan coronavirus dan pembukaan kembali ekonomi yang dinilai terlalu cepat. Ia mengatakan hal itu dapat menjadi “lingkaran setan” bencana ekonomi dan kesehatan jika muncul kasus-kasus baru dan pemerintah harus mengaktifkan kembali penguncian (lockdown).

Beberapa negara seperti Singapura pada awalnya mampu mengendalikan Covid-19, tetapi kemudian kasus melonjak di negara-negara dengan penduduk padat, kata pejabat WHO.

Di AS, beberapa negara mulai membuka kembali aktivitas bisnis bahkan ketika WHO memperingatkan bahwa hal itu akan menambah peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan kematian selama beberapa minggu ke depan.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan AS menyumbang hampir sepertiga dari semua kasus secara global, dan telah melampaui semua negara lain di dunia jika dibandingkan dengan periode waktu yang sama, menurut data dari Hopkins.

AS telah melakukan lebih dari 300.000 tes per hari dan telah menjalankan sekitar 10 juta total tes dari total populasi sekitar 328 juta orang.