Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono. (Foto: Istimewa)

Daryono Ungkap Hasil Analisis BMKG Terkait Gempa Manggarai-Flores



Berita Baru, JakartaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang kawasan Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Lokasi gempa terjadi di 8.12 LS, 120.70 BT dengan kedalaman 10 Km.

Koordinator BMKG, Daryono mengungkapkan tidak lama setelah terjadi gempa Magnitudo 5,8 di Manggarai, Flores, terjadi gempa susulan.

“Tidak lama setelah terjadi gempa Mag. 5,8 guncang Manggarai-Flores, sekitar setengah jam kemudian terjadi lagi gempa susulan Mag. 5,1. Kedua gempa signifikan ini dirasakan oleh masyarakat,” tulis Daryono dalam akun Twitter pribadinya, Senin (21/2). 

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya, gempa yang mengguncang Manggarai-Flores 5,8 dan 5,1 ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrusting).

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa yang mengguncang Manggarai-Flores Mag. 5,8 dan 5,1 ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.

Namun demikian, Daryono menyebut dilihat dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, meskipun dirasakan cukup kuat Gempa Manggarai-Flores itu tidak berpotensi merusak.

“Gempa yang mengguncang Manggarai-Flores Mag. 5,8 dan 5,1 ini meskipun dirasakan kuat tetapi belum berpotensi merusak,” jelasnya.

Daryono menjelaskan, ciri gempa yang bersumber di jalur Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

“Perlu diingat bahwa zona Manggarai-Flores ini adalah kawasan kekosongan gempa besar dalam catatan sejarah gempa besar pemicu tsunami di NTT sejak tahun 1800-an,” ujarnya.

Ia juga menyebut, zona ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo tertarget M7,5 (PUSGEN, 2017). “Hasil monitoring BMKG hingga malam ini pukul 21.30 WIB, di Manggarai-Flores sudah terjadi gempa susulan (aftershocks) sebanyak 22 kali gempa,” tukasnya.