Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dapat Lampu Hijau Dari Bupati, Belajar Tatap Muka di Jombang Aktif Mulai 6 April.
Agus Purnomo, Kadisdikbud Jombang

Dapat Lampu Hijau Dari Bupati, Belajar Tatap Muka di Jombang Aktif Mulai 6 April.



Berita Baru, Jombang – Bupati Jombang beri lampu hijau pembelajaran tatap muka, aktif kembali mulai 6 April 2021 mendatang. Hal ini diketahui, setelah rapat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) mengizinkan belajar tatap muka digelar kembali.

Setelah berbagai wacana yang merujuk aktifnya kembali belajar tatap muka. Kali ini, sudah bisa dipastikan mulai 6 April 2021 para siswa maupun pendidik akan aktif belajar di sekolah. 

Setelah mempertimbangkan berbagai hal, belajar tatap muka digelar di tingkat SD dan SMP. 

“Sesuai hasil rapat tadi, pemebelajaran tatap muka untuk jenjang SD dan SMP. InsyaAllah, kita akan mulai pada tanggal 6 April 2021 mendatang,” ucap Agus Purnomo, kepala Disdikbud Jombang pada wartawan, Selasa (23/3/2021).

Pertimbangan yang diambil, dilakukam setelah Disdikbud Jombang melakukan monitoring di setiap lembaga pendidikan ditingkat SD/MI dan SMP/MTs negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Jombang.

Dari monitoring yang dilakukan, ada sebanyak 534 satuan pendidikan tingkat SD sudah dilaksanakan monitoring tentang sarana dan prasarana kesiapan belajar tatap muka. Hasilnya, 96,32 persen memenuhi syarat tersebut sedangkan sisanya belum.

Kemudian sebanyak 129 satuan pendidikan tingkat SMP juga telah di monitoring, hasilnya 96,23 memenuhi standar pelaksanaan belajar tatap muka dan sisanya belum. 

Tidak hanya lembaga pendidikan, pihaknya juga melakukan monitoring ke wali murid. Tujuannya untuk mempertimbangkan pelaksanaan belajar tatap muka ini.

“Sebanyak 99,81 persen wali murid tingkat SD setuju dan 98,45 persen wali murid tingkat SMP juga setuju untuk segera melaksanakan PTM,” beber Agus.

Pelaksanaan belajar tatap muka kali ini, nantinya berbeda dengan kondisi normal. Jam belajar akan dibagi dua shift, pagi dan siang. Langkah ini diambil guna mengurangi 50 persen kapasitas ruang kelas.

“Pelaksanaannya, tetap di monitoring. Semoga bisa berjalan dengan baik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.