Dapat Janji Pasokan dari UEA, Prancis Stop Impor Energi Rusia
Berita Baru, Paris – Prancis mendapatkan janji pasokan energi baru dari Uni Emirat Arab (UEA) setelah pembicaraan antara Presiden Emmanuel Macron dan pemimpin UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan di Paris, Senin (18/7).
Saat negara-negara Barat komitmen memberikan sanksi pada Rusia, UEA kini muncul sebagai mitra utama bagi negara-negara Barat, terutama dalam bidang energi.
Sheikh Mohamed, juga dikenal sebagai MBZ, melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat sebagai amir pada Mei setelah kematian saudara tirinya Sheikh Khalifa.
Setelah makan siang antara kedua kepala negara pada hari Senin, kesepakatan antara raksasa energi Prancis TotalEnergies dan perusahaan minyak negara UEA ADNOC ditandatangani “untuk kerja sama di bidang pasokan energi”.
Para pembantu Macron telah mengatakan sebelum pertemuan bahwa Prancis sangat ingin mengamankan diesel dari negara Timur Tengah yang strategis itu.
“UEA ingin mendukung keamanan energi di dunia pada umumnya, dan di Prancis pada khususnya,” kata MBZ kepada Presiden Macron dikutip dari kantor berita negara UEA, WAM.
Sebelum perjalanan, penasihat diplomatik MBZ, Anwar Gargash telah menekankan bagaimana UEA ingin mengarahkan kembali pasokannya ke Eropa.
“Kami telah menjual minyak kami ke timur jauh selama 40 tahun dan sekarang kami mengarahkannya ke Eropa di masa krisis ini,” katanya kepada wartawan.
Kunjungan presiden UEA ke Prancis dilakukan setelah kunjungan pertama Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah sebagai presiden, yang mencakup kunjungan ke Arab Saudi untuk pembicaraan energi.
Macron dan Biden terdengar berbicara tentang pasokan energi dari Timur Tengah pada pertemuan puncak G7 pada akhir Juni di Jerman.
Macron mengatakan kepada Biden bahwa dia telah berbicara dengan MBZ, dimana MBZ mengatakan pihaknya sudah berada di tingkat “maksimum” dalam hal produksi minyak, tetapi Saudi memiliki beberapa kapasitas cadangan.
Human Rights Watch mengatakan “pencarian pasokan alternatif oleh Macron tampaknya akan memperkuat hubungan dekat Prancis dan UEA”.
Tetapi sambutan di Paris “tidak boleh termasuk memberikan putra mahkota izin atas catatan hak asasi manusia UEA yang mengerikan”, katanya dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Kelompok yang berbasis di New York itu menunjuk pada represi terhadap oposisi politik, diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ, dan pelecehan terhadap pekerja rumah tangga.
Sanksi Barat terhadap sektor energi Rusia setelah invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina membuat banyak negara menghadapi kekurangan.
Analis memperingatkan tentang kemungkinan kekurangan akhir tahun ini, terutama jika Rusia semakin mengurangi ekspor gasnya ke Eropa.