Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dampak Kabut Asap, Pariwisata di Palembang Terganggu

Dampak Kabut Asap, Pariwisata di Palembang Terganggu



Berita Baru, Palembang – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Palembang, Sumatra Selatan, Isnaini Madani, mengatakan, bencana kabut asap berdampak pada sektor pariwisata.

Disebutkan, sejak September hingga Oktober ada penurunan omset pengelola wisata dan hunian hotel karena kabut asap, namun, penurunan pengunjung tidak terlalu signifikan yakni sekitar 20 – 30 persen.

“Dampaknya pasti ada, tapi faktor harga tiket pesawat masih lebih berpengaruh terhadap menurunnya jumlah kunjungan yang jika dikalkulasikan bisa sampai sekitar 60-70 persen,” ujar Isnaini, Jumat (1/11).

Seperti fenomena naiknya tiket pesawat, Pemkot Palembang juga tidak bisa berbuat banyak menghadapi dampak asap karena Kota Palembang hanya menerima kiriman asap dari wilayah terpapar karhutla, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Isnaini optimistis angka hunian hotel dan kunjungan wisatawan ke Palembang akan semakin membaik

“Perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, bahwa asap akibat karhutla segera hilang seiring masuknya musim hujan di wilayah Sumatra Selatan pada dasarian kedua November 2019. Kita harapkan begitu,” kata Isnaini.

Dampak kabut asap tak hanya dirasakan pengelola hotel, dan tempat wisata juga. Deti Herlina, salah satu pengelola wisata Taman Burung (Bird Park OPI), mengatakan, penurunan pengunjung paling banyak dari segmen siswa karena sekolah-sekolah mengurangi aktivitas di luar ruang.

“Penurunan paling terasa mulai pertengahan Oktober saat asap mulai masuk Palembang hampir setiap hari terutama pada pagi hari. Banyak sekolah yang sudah membukukan pesanan terpaksa membatalkannya dengan alasan kesehatan siswa,” kata Deti.

Akibatnya, omset taman burung mengalami penurunan hingga 50 persen selama Oktober 2019, beruntungnya asap tidak berdampak pada burung-burung dan hewan lain yang ada di dalam kawasan tersebut.

“Pada hari biasanya bisa 200 pengunjung, namun sejak ada asap jadi hanya 100 pengunjung, kecuali hari libur nampaknya masih lebih dari 200 pengunjung,” kata Deti.