Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dalang Program Bom Atom 2003, Ilmuwan Nuklir Iran Terluka dalam Serangan di Dekat Tehran

Dalang Program Bom Atom 2003, Ilmuwan Nuklir Iran Terluka dalam Serangan di Dekat Tehran



Berita Baru, Internasional – Ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terluka dalam serangan di dekat Teheran pada hari Jumat (27/11). Menurut laporan media Iran, Fakhrizadeh sekarang dirawat di rumah sakit.

Fakhrizadeh, telah lama menjadi incaran Barat, Israel dan Iran karena diduga menjadi dalang program bom atom rahasia pada tahun 2003.

Kantor Berita semi resmi Fars yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi elit Iran, menyebut ilmuwan nuklir Fakhrizadeh terluka dalam serangan pada hari Jumat.

Sementara belum ada konfirmasi resmi korban nyawa dalam serangan tersebut, badan energi nuklir Teheran seperti dilansir dari Reuters, mengatakan tidak ada ilmuwan nuklir yang dilibatkan dalam serangan itu.

“Sumber berita mengatakan seorang ilmuwan telah menjadi korban pembunuhan dalam serangan bersenjata oleh orang tak dikenal di tim pengawalnya,” lapor televisi pemerintah Iran dalam liputan bergulir tentang insiden tersebut.

Fakhrizadeh, yang diduga memimpin pengawasan nuklir dan badan intelijen AS sebagai program senjata nuklir terkoordinasi di Iran yang dirahasiakan pada tahun 2003.

Fakhrizadeh adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang berani mengajukan pertanyaan terbuka tentang apakah program nuklir itu ditujukan untuk mengembangkan nuklir Badan Energi Atom Internasional tahun 2015.

Laporan IAEA mengatakan bahwa Fakhrizadeh mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklir Iran yang disebut Rencana AMAD, proyek ilmiah Iran.

Israel juga menggambarkan Rencana AMAD sebagai program senjata nuklir rahasia Iran, dan mengatakan mereka menyita sebagian besar arsip nuklir Iran yang merinci keterlibatan Fakhrizadeh.

“Ingat nama itu, Fakhrizadeh,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada pidatonya di tahun 2018 yang mengungkapkan rincian dari arsip tersebut, dengan menyebut Fakhrizadeh sebagai kepala AMAD.

Netanyahu mengatakan bahwa setelah AMAD ditutup, Fakhrizadeh terus bergerilya di sebuah organisasi di dalam Kementerian Pertahanan Iran pada “proyek khusus”.