DAERAH – Beritabaru.co https://beritabaru.co Meluruskan Distorsi Informasi Fri, 20 Dec 2024 08:11:21 +0000 id hourly 1 https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2019/09/cropped-Berita-Baru-Icon-32x32.png DAERAH – Beritabaru.co https://beritabaru.co 32 32 TEKAD Sukses Tingkatkan Ekonomi Para Perempuan di Desa Kilfura Lewat Usaha Sagu Lempeng https://beritabaru.co/tekad-sukses-tingkatkan-ekonomi-para-perempuan-di-desa-kilfura-lewat-usaha-sagu-lempeng/ Fri, 20 Dec 2024 08:11:21 +0000 https://beritabaru.co/?p=190273 TEKAD Sukses Tingkatkan Ekonomi Para Perempuan di Desa Kilfura Lewat Usaha Sagu Lempeng

Berita Baru, Seram Bagian Timur Berkat pendampingan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), para perempuan di Desa Kilfura berhasil menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui usaha produksi sagu lempeng.

Tak hanya membantu para ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dan pendidikan anak-anak, TEKAD juga mendorong segenap perempuan di Desa Kilfura untuk produktif membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi desa.

Program TEKAD hadir sebagai katalisator pengembangan usaha lokal sekaligus membuka ruang bagi perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam ekonomi desa.

"TEKAD mendukung perempuan agar dapat memaksimalkan potensi mereka dan memberikan dampak nyata bagi keluarga,” tutur Samsudin Rumasukun, Koordinator Program TEKAD Kabupaten Seram Bagian Timur, Jumat (20/12/2024).

Perubahan besar tersebut dimulai dari Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Kampung (P3EK). Dalam forum tersebut, perempuan bernama Syarifat Kelian, seorang pelaku usaha sagu lempeng, mengusulkan pembentukan kelompok usaha untuk mengatasi kendala seperti kurangnya modal dan alat produksi.

“Semua ibu-ibu di Kilfura rajin bakar sagu, tetapi tantangan terbesar kami adalah alat dan modal. Dengan adanya TEKAD, kami sepakat membentuk kelompok agar lebih terorganisasi dan mendapat dukungan,” harap Syarifat dengan aksen timurnya.

Dari usulan ini, lahirlah Kelompok Demplot Suat Namuran pada tahun 2022 yang diketuai langsung oleh Syarifat Kelian. Bantuan dana dari Program TEKAD yang diterima pada Agustus 2023 menjadi titik awal transformasi.

Dengan bantuan tersebut, Kelompok Suat Namuran lalu membeli 350 tumang sagu, memulai produksi massal yang menghasilkan 670.000 lempeng sagu dalam tahap awal. Produk-produk mereka berhasil menembus pasar di Fakfak, Sorong, Tual, hingga Ternate.

Pada awal tahun 2024, pendapatan kelompok ini mencapai Rp80 juta hanya dalam tiga bulan pertama, sebuah pencapaian yang menjadi bukti nyata keberhasilan program.

Kepala Desa Kilfura menyatakan, “Dukungan TEKAD telah menginisiasi peran perempuan untuk lebih berdaya dalam pembangunan desa. Program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga memperkuat kelembagaan lokal yang dikelola secara mandiri.”

Keberlanjutan usaha sagu lempeng menjadi prioritas utama bagi Kelompok Demplot Suat Namuran. Selain menopang kebutuhan rumah tangga, hasil penjualan sagu juga membantu para ibu membiayai pendidikan anak-anak mereka yang harus menyeberang pulau untuk sekolah.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
TEKAD Sukses Tingkatkan Ekonomi Para Perempuan di Desa Kilfura Lewat Usaha Sagu Lempeng

Berita Baru, Seram Bagian Timur Berkat pendampingan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), para perempuan di Desa Kilfura berhasil menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui usaha produksi sagu lempeng.

Tak hanya membantu para ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dan pendidikan anak-anak, TEKAD juga mendorong segenap perempuan di Desa Kilfura untuk produktif membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi desa.

Program TEKAD hadir sebagai katalisator pengembangan usaha lokal sekaligus membuka ruang bagi perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam ekonomi desa.

"TEKAD mendukung perempuan agar dapat memaksimalkan potensi mereka dan memberikan dampak nyata bagi keluarga,” tutur Samsudin Rumasukun, Koordinator Program TEKAD Kabupaten Seram Bagian Timur, Jumat (20/12/2024).

Perubahan besar tersebut dimulai dari Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Kampung (P3EK). Dalam forum tersebut, perempuan bernama Syarifat Kelian, seorang pelaku usaha sagu lempeng, mengusulkan pembentukan kelompok usaha untuk mengatasi kendala seperti kurangnya modal dan alat produksi.

“Semua ibu-ibu di Kilfura rajin bakar sagu, tetapi tantangan terbesar kami adalah alat dan modal. Dengan adanya TEKAD, kami sepakat membentuk kelompok agar lebih terorganisasi dan mendapat dukungan,” harap Syarifat dengan aksen timurnya.

Dari usulan ini, lahirlah Kelompok Demplot Suat Namuran pada tahun 2022 yang diketuai langsung oleh Syarifat Kelian. Bantuan dana dari Program TEKAD yang diterima pada Agustus 2023 menjadi titik awal transformasi.

Dengan bantuan tersebut, Kelompok Suat Namuran lalu membeli 350 tumang sagu, memulai produksi massal yang menghasilkan 670.000 lempeng sagu dalam tahap awal. Produk-produk mereka berhasil menembus pasar di Fakfak, Sorong, Tual, hingga Ternate.

Pada awal tahun 2024, pendapatan kelompok ini mencapai Rp80 juta hanya dalam tiga bulan pertama, sebuah pencapaian yang menjadi bukti nyata keberhasilan program.

Kepala Desa Kilfura menyatakan, “Dukungan TEKAD telah menginisiasi peran perempuan untuk lebih berdaya dalam pembangunan desa. Program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga memperkuat kelembagaan lokal yang dikelola secara mandiri.”

Keberlanjutan usaha sagu lempeng menjadi prioritas utama bagi Kelompok Demplot Suat Namuran. Selain menopang kebutuhan rumah tangga, hasil penjualan sagu juga membantu para ibu membiayai pendidikan anak-anak mereka yang harus menyeberang pulau untuk sekolah.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/263b58d1-2a7e-4528-9793-69e5d178703d-300x139.jpeg
Tingkatkan Ekonomi Kampung, Program TEKAD Dorong Masyarakat Warimak Kembangkan Budidaya Kepiting Bakau https://beritabaru.co/tingkatkan-ekonomi-kampung-program-tekad-dorong-masyarakat-warimak-kembangkan-budidaya-kepiting-bakau/ Fri, 20 Dec 2024 05:14:39 +0000 https://beritabaru.co/?p=190266 Tingkatkan Ekonomi Kampung, Program TEKAD Dorong Masyarakat Warimak Kembangkan Budidaya Kepiting Bakau

Berita Baru, Kampung Warimak Raja Ampat – Masyarakat Kampung Warimak, yang terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, bersama Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kini berhasil memanfaatkan potensi unggulan kampung seperti kepiting ranjungan dan kepiting bakau.

Kepiting bakau dipilih sebagai komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan kandungan protein yang bermanfaat.

“Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, konsumsi kepiting bakau juga dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak di Kampung Warimak,” ujar Ain Gassam, Kordinator Program TEKAD Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (20/12/2024).

Gassam menjelaskan, sebelumnya mayoritas penduduk mengandalkan profesi sebagai petani dan nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun pandemi COVID-19 memaksa masyarakat Warimak mencari solusi baru guna mempertahankan perekonomian mereka.

Salah satu inovasi yang diusung adalah budidaya keramba tancap kepiting bakau. Program ini dilaksanakan karena kondisi geografis Kampung Warimak sangat mendukung aktivitas tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga menyetujui pengembangan keramba kepiting ini sebagai bagian dari upaya pemanfaatan dana desa sebesar 20% untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.

“Fasilitator program TEKAD memberikan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat untuk memastikan keberhasilan budidaya kepiting bakau,”jelas Gassam.

Pelatihan mencakup teknik budidaya berkelanjutan, manajemen keuangan, serta perawatan lingkungan sekitar area keramba tancap. Langkah-langkah seperti pembersihan kolam, pemeliharaan keramba, dan penyediaan pakan berkualitas menjadi fokus utama dalam mendukung keberhasilan program.

Budidaya Kepiting bakau tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat Kampung Warimak tetapi juga menjamin keberlangsungan hidup di masa depan. Dengan mengoptimalkan potensi komoditas unggulan seperti kepiting bakau, Kampung Warimak membuktikan bahwa transformasi ekonomi berbasis masyarakat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
Tingkatkan Ekonomi Kampung, Program TEKAD Dorong Masyarakat Warimak Kembangkan Budidaya Kepiting Bakau

Berita Baru, Kampung Warimak Raja Ampat – Masyarakat Kampung Warimak, yang terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, bersama Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kini berhasil memanfaatkan potensi unggulan kampung seperti kepiting ranjungan dan kepiting bakau.

Kepiting bakau dipilih sebagai komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan kandungan protein yang bermanfaat.

“Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, konsumsi kepiting bakau juga dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak di Kampung Warimak,” ujar Ain Gassam, Kordinator Program TEKAD Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (20/12/2024).

Gassam menjelaskan, sebelumnya mayoritas penduduk mengandalkan profesi sebagai petani dan nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun pandemi COVID-19 memaksa masyarakat Warimak mencari solusi baru guna mempertahankan perekonomian mereka.

Salah satu inovasi yang diusung adalah budidaya keramba tancap kepiting bakau. Program ini dilaksanakan karena kondisi geografis Kampung Warimak sangat mendukung aktivitas tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga menyetujui pengembangan keramba kepiting ini sebagai bagian dari upaya pemanfaatan dana desa sebesar 20% untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.

“Fasilitator program TEKAD memberikan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat untuk memastikan keberhasilan budidaya kepiting bakau,”jelas Gassam.

Pelatihan mencakup teknik budidaya berkelanjutan, manajemen keuangan, serta perawatan lingkungan sekitar area keramba tancap. Langkah-langkah seperti pembersihan kolam, pemeliharaan keramba, dan penyediaan pakan berkualitas menjadi fokus utama dalam mendukung keberhasilan program.

Budidaya Kepiting bakau tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat Kampung Warimak tetapi juga menjamin keberlangsungan hidup di masa depan. Dengan mengoptimalkan potensi komoditas unggulan seperti kepiting bakau, Kampung Warimak membuktikan bahwa transformasi ekonomi berbasis masyarakat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/53d75d30-ff4e-4eeb-afc2-b37c31e2196b-300x209.jpeg
Berkat Program TEKAD, Desa Inegena Siap Ekspor Produk Kemiri https://beritabaru.co/berkat-program-tekad-desa-inegena-siap-ekspor-produk-kemiri/ Thu, 19 Dec 2024 09:39:49 +0000 https://beritabaru.co/?p=190203 Berkat Program TEKAD, Desa Inegena Siap Ekspor Produk Kemiri

Berita Baru, Ngada NTT - Desa Inegena, yang terletak di Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini menjadi contoh sukses pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Dengan memanfaatkan potensi unggulan berupa komoditas kemiri, unit usaha yang kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Maju Bersama” ini siap menembus pasar ekspor internasional.

Koordinator Program TEKAD Kabupaten Ngada, Antonius Silvester menjelaskan kesuksesan Desa Inegena tidak terlepas dari dukungan besar yang diberikan melalui Program TEKAD.

Pada tahun 2022, Desa Inegena menerima dana sebesar Rp 100 juta untuk kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot) pengolahan kemiri menjadi minyak kemiri. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pengadaan mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan.

“Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).

Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Selain itu, Program TEKAD juga mengalokasikan dana sebesar Rp 260 juta untuk pembangunan Solar Dome Dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa.

Pada tahun 2024, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp 149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer.

“Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40%, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Antonius.

Keberhasilan Desa Inegena juga berkat penerapan model Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK), yang terintegrasi dengan mekanisme reguler Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) yang memutuskan untuk mengembangkan produk kemiri menjadi potensi lokal desa. Model ini juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam merencanakan dan mengelola pembangunan ekonomi desa.

Bagi masyarakat Desa Inegena, Budidaya komoditas Kemiri juga memberikan dampak nyata. BUMDes “Maju Bersama” dan unit-unit usahanya membuka banyak peluang kerja bagi warga desa. Selain itu Masyarakat dapat menjual kemiri langsung ke BUMDes dengan harga yang lebih menguntungkan.

Kini selain memproduksi kemiri bulat dan minyak kemiri, Desa Inegena juga memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kampus Merdeka dengan dukungan mahasiswa magang dari PT Agradaya. Desa juga mulai mengembangkan produk turunan seperti minyak kemiri beraroma untuk hair tonic, yang memiliki potensi pasar besar.

Untuk pemasaran, Desa Inegena menjalin kerja sama dengan PT Agradaya sebagai off-taker kemiri dengan target ekspor. Langkah ini memperkuat posisi Desa Inegena dalam rantai nilai global, membuka akses ke pasar internasional, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Atas berbagai pencapaiannya, Desa Inegena dinobatkan sebagai Desa Program TEKAD Terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2024.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
Berkat Program TEKAD, Desa Inegena Siap Ekspor Produk Kemiri

Berita Baru, Ngada NTT - Desa Inegena, yang terletak di Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini menjadi contoh sukses pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Dengan memanfaatkan potensi unggulan berupa komoditas kemiri, unit usaha yang kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Maju Bersama” ini siap menembus pasar ekspor internasional.

Koordinator Program TEKAD Kabupaten Ngada, Antonius Silvester menjelaskan kesuksesan Desa Inegena tidak terlepas dari dukungan besar yang diberikan melalui Program TEKAD.

Pada tahun 2022, Desa Inegena menerima dana sebesar Rp 100 juta untuk kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot) pengolahan kemiri menjadi minyak kemiri. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pengadaan mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan.

“Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).

Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Selain itu, Program TEKAD juga mengalokasikan dana sebesar Rp 260 juta untuk pembangunan Solar Dome Dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa.

Pada tahun 2024, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp 149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer.

“Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40%, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Antonius.

Keberhasilan Desa Inegena juga berkat penerapan model Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK), yang terintegrasi dengan mekanisme reguler Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) yang memutuskan untuk mengembangkan produk kemiri menjadi potensi lokal desa. Model ini juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam merencanakan dan mengelola pembangunan ekonomi desa.

Bagi masyarakat Desa Inegena, Budidaya komoditas Kemiri juga memberikan dampak nyata. BUMDes “Maju Bersama” dan unit-unit usahanya membuka banyak peluang kerja bagi warga desa. Selain itu Masyarakat dapat menjual kemiri langsung ke BUMDes dengan harga yang lebih menguntungkan.

Kini selain memproduksi kemiri bulat dan minyak kemiri, Desa Inegena juga memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kampus Merdeka dengan dukungan mahasiswa magang dari PT Agradaya. Desa juga mulai mengembangkan produk turunan seperti minyak kemiri beraroma untuk hair tonic, yang memiliki potensi pasar besar.

Untuk pemasaran, Desa Inegena menjalin kerja sama dengan PT Agradaya sebagai off-taker kemiri dengan target ekspor. Langkah ini memperkuat posisi Desa Inegena dalam rantai nilai global, membuka akses ke pasar internasional, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Atas berbagai pencapaiannya, Desa Inegena dinobatkan sebagai Desa Program TEKAD Terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2024.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/72a60754-8166-4df9-9246-f60879868247-300x186.jpeg
AJP Gelar Sarasehan Literasi Media Bertajuk Peran Korporasi dan Media terhadap Pembangunan Pamekasan https://beritabaru.co/ajp-gelar-sarasehan-literasi-media-bertajuk-peran-korporasi-dan-media-terhadap-pembangunan-pamekasan/ Thu, 19 Dec 2024 09:05:00 +0000 https://beritabaru.co/?p=190257 AJP Gelar Sarasehan Literasi Media Bertajuk Peran Korporasi dan Media terhadap Pembangunan Pamekasan

Pamekasan, Berita Baru - Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) menggelar sarasehan yang membedah bagaina korporasi dan media mampu mempengaruhi pembangunan di Pamekasan, Kamis (19/12/2024).

Kegiatan bertajuk Sarasehan Literasi Media tersebut mengangkat tema "Peran Korporasi dan Media terhadap Pembangunan Pamekasan."

Sarasehan tersebut menghadirkan 15 narasumber, berasal dari perusahaan yang berinvestasi di Pamekasan, media massa, akademisi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Forkopimda Pamekasan, dan perusahaan BUMN di Pamekasan.

15 pembicara itu antara lain Pj Bupati Pamekasan Masrukin, Ketua DPRD Pamekasan Ali Masykur, Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan, dan KH. Ghazy Mujtaba dari perwakilan AJP.

Kemudian ada General Manager Frontone & Azana Style Hotel MaduraDede Rahman Sudjana, Ketua Kadin Pamekasan Harisandi, Ketua HIPMI Pamekasan Ach. Kusairi, Rektor IAIN Madura Dr. Saiful Hadi, CEO PT Bawang Mas Grup H. Khairul Umam, Direktur LPH Pamekasan Abdul Bari, Direktur CV. Jawara Internasional Djaya Marsuto, Branch Manager BRI Pamekasan Octares Abi Ibrahim, Manager PLN UP3 Madura Fahmi Fahresi, dan Ketua Perkasa Pamekasan Farid Affandi.

Ketua Panitia Sarasehan Literasi Media Wawan A. Husna mengatakan, kegiatan yang diinisiasi divisi advokasi dan literasi AJP tersebut digelar untuk membedah sejauh mana korporasi dan media berperan langsung dalam kemajuan pembangunan di Pamekasan.

Selain itu, membahas pertumbuhan ekonomi Pamekasan di tengah tumbuhnya iklim investasi di Bumi Gerbang Salam.

"Kegiatan ini akan rutin diadakan AJP. Sebagai bagian dari tanggung jawab media dalam mengawal kemajuan Pamekasan," ucapnya.

Ketua AJP M. Khairul Umam juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut berangkat dari keresahan publik. Utamanya mengenai dampak dari pertumbuhan investasi di Pamekasan dan perekonomian masyarakat.

Sarasehan tersebut juga akan membedah berbagai kebijakan yang merangsang pertumbuhan ekonomi di Pamekasan.

"Kami ingin menjelaskan kepada publik bahwa korporasi juga memiliki peran vital dalam membangun Pamekasan serta mempengaruhi kebijakan pemerintah. Begitupun dengan media, yang juga sebagai pengawal pembangunan," demikian disampaikan Khairul Umam. (Humas AJP)

]]>
AJP Gelar Sarasehan Literasi Media Bertajuk Peran Korporasi dan Media terhadap Pembangunan Pamekasan

Pamekasan, Berita Baru - Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) menggelar sarasehan yang membedah bagaina korporasi dan media mampu mempengaruhi pembangunan di Pamekasan, Kamis (19/12/2024).

Kegiatan bertajuk Sarasehan Literasi Media tersebut mengangkat tema "Peran Korporasi dan Media terhadap Pembangunan Pamekasan."

Sarasehan tersebut menghadirkan 15 narasumber, berasal dari perusahaan yang berinvestasi di Pamekasan, media massa, akademisi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Forkopimda Pamekasan, dan perusahaan BUMN di Pamekasan.

15 pembicara itu antara lain Pj Bupati Pamekasan Masrukin, Ketua DPRD Pamekasan Ali Masykur, Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan, dan KH. Ghazy Mujtaba dari perwakilan AJP.

Kemudian ada General Manager Frontone & Azana Style Hotel MaduraDede Rahman Sudjana, Ketua Kadin Pamekasan Harisandi, Ketua HIPMI Pamekasan Ach. Kusairi, Rektor IAIN Madura Dr. Saiful Hadi, CEO PT Bawang Mas Grup H. Khairul Umam, Direktur LPH Pamekasan Abdul Bari, Direktur CV. Jawara Internasional Djaya Marsuto, Branch Manager BRI Pamekasan Octares Abi Ibrahim, Manager PLN UP3 Madura Fahmi Fahresi, dan Ketua Perkasa Pamekasan Farid Affandi.

Ketua Panitia Sarasehan Literasi Media Wawan A. Husna mengatakan, kegiatan yang diinisiasi divisi advokasi dan literasi AJP tersebut digelar untuk membedah sejauh mana korporasi dan media berperan langsung dalam kemajuan pembangunan di Pamekasan.

Selain itu, membahas pertumbuhan ekonomi Pamekasan di tengah tumbuhnya iklim investasi di Bumi Gerbang Salam.

"Kegiatan ini akan rutin diadakan AJP. Sebagai bagian dari tanggung jawab media dalam mengawal kemajuan Pamekasan," ucapnya.

Ketua AJP M. Khairul Umam juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut berangkat dari keresahan publik. Utamanya mengenai dampak dari pertumbuhan investasi di Pamekasan dan perekonomian masyarakat.

Sarasehan tersebut juga akan membedah berbagai kebijakan yang merangsang pertumbuhan ekonomi di Pamekasan.

"Kami ingin menjelaskan kepada publik bahwa korporasi juga memiliki peran vital dalam membangun Pamekasan serta mempengaruhi kebijakan pemerintah. Begitupun dengan media, yang juga sebagai pengawal pembangunan," demikian disampaikan Khairul Umam. (Humas AJP)

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0032-300x169.jpg
Adopsi Teknologi Baru Rumah Tangga Sasaran Capai 80%, Program TEKAD Siap Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Desa di Indonesia Timur https://beritabaru.co/adopsi-teknologi-baru-rumah-tangga-sasaran-capai-80-program-tekad-siap-lanjutkan-pembangunan-ekonomi-desa-di-indonesia-timur/ Tue, 17 Dec 2024 08:46:15 +0000 https://beritabaru.co/?p=190093 Adopsi Teknologi Baru Rumah Tangga Sasaran Capai 80%, Program TEKAD Siap Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Desa di Indonesia Timur

Berita Baru, Jakarta - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), hasil kolaborasi Kementerian Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), menunjukkan dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi desa di Indonesia Timur.

Menurut hasil Outcome Survey oleh Lembaga Independen dari Universitas Brawijaya, rumah tangga sasaran yang mengadopsi teknologi dan praktik baru dalam pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, dan metode panen mencapai tingkat penerapan 80% hingga 99%.

“Secara keseluruhan, sektor pertanian menunjukkan adopsi yang paling luas dan berkelanjutan. sebagian besar rumah tangga mengadopsi teknologi atau praktik seperti pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, dan panen.” ujar M. Fachri, Project Manager (PM) sekaligus Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Senin (16/12/2024).

Selain adopsi teknologi baru, tingkat partisipasi masyarakat sasaran dalam program TEKAD juga sangat tinggi. Sebanyak 81,13% responden menyatakan telah menerima informasi tentang TEKAD, dan 73,75% aktif terlibat dalam berbagai kegiatan program.

“Partisipasi aktif sebesar 73,75% menjadi bukti bahwa masyarakat tidak hanya mengetahui program TEKAD, tetapi juga tergerak untuk berkontribusi langsung,”ujarnya.

Dengan hasil ini, Fachri menegaskan Program TEKAD akan terus berfokus pada keberlanjutan pembangunan ekonomi di Indonesia timur. Perencanaan jangka panjang yang melibatkan masyarakat akan menjadi prioritas untuk memastikan pembangunan desa yang inklusif dan berdaya saing. Selain itu, capaian di tahun 2024 ini, akan dijadikan dasar untuk perencanaan dan pelaksanaan program yang lebih baik di tahun 2025.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
Adopsi Teknologi Baru Rumah Tangga Sasaran Capai 80%, Program TEKAD Siap Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Desa di Indonesia Timur

Berita Baru, Jakarta - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), hasil kolaborasi Kementerian Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), menunjukkan dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi desa di Indonesia Timur.

Menurut hasil Outcome Survey oleh Lembaga Independen dari Universitas Brawijaya, rumah tangga sasaran yang mengadopsi teknologi dan praktik baru dalam pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, dan metode panen mencapai tingkat penerapan 80% hingga 99%.

“Secara keseluruhan, sektor pertanian menunjukkan adopsi yang paling luas dan berkelanjutan. sebagian besar rumah tangga mengadopsi teknologi atau praktik seperti pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, dan panen.” ujar M. Fachri, Project Manager (PM) sekaligus Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Senin (16/12/2024).

Selain adopsi teknologi baru, tingkat partisipasi masyarakat sasaran dalam program TEKAD juga sangat tinggi. Sebanyak 81,13% responden menyatakan telah menerima informasi tentang TEKAD, dan 73,75% aktif terlibat dalam berbagai kegiatan program.

“Partisipasi aktif sebesar 73,75% menjadi bukti bahwa masyarakat tidak hanya mengetahui program TEKAD, tetapi juga tergerak untuk berkontribusi langsung,”ujarnya.

Dengan hasil ini, Fachri menegaskan Program TEKAD akan terus berfokus pada keberlanjutan pembangunan ekonomi di Indonesia timur. Perencanaan jangka panjang yang melibatkan masyarakat akan menjadi prioritas untuk memastikan pembangunan desa yang inklusif dan berdaya saing. Selain itu, capaian di tahun 2024 ini, akan dijadikan dasar untuk perencanaan dan pelaksanaan program yang lebih baik di tahun 2025.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/01a0c360-6e04-431f-b162-6a2c8a8949ae-300x200.jpeg
KPK Geledah Kantor Bank Indonesia, Diduga Terkait Penyelewengan Dana CSR https://beritabaru.co/kpk-geledah-kantor-bank-indonesia-diduga-terkait-penyelewengan-dana-csr/ Tue, 17 Dec 2024 06:34:06 +0000 https://beritabaru.co/?p=190067 KPK

Berita Baru, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor pusat Bank Indonesia (BI) di Jakarta pada Senin (16/12/2024) sebagai bagian dari penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan dana program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Penggeledahan ini turut menyasar ruang kerja Gubernur BI, Perry Warjiyo, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya.

Juru Bicara KPK membenarkan adanya penggeledahan tersebut, namun belum memberikan rincian lebih lanjut terkait hasil atau tujuan dari proses ini. Sementara itu, Bank Indonesia menyatakan siap menghormati proses hukum dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan KPK dalam penyelidikan ini.

“BI menghormati investigasi yang dilakukan oleh KPK dan akan bekerja sama sepenuhnya untuk mendukung penegakan hukum,” ujar pihak BI dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, KPK telah mengumumkan pada September 2023 bahwa pihaknya tengah menyelidiki potensi penyalahgunaan dana CSR oleh sejumlah regulator keuangan, termasuk Bank Indonesia. Program ini diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Perry Warjiyo, pada konferensi pers September lalu, menegaskan bahwa pengelolaan dana CSR Bank Indonesia telah mengikuti tata kelola yang ketat. “Kami memastikan bahwa program sosial BI memiliki regulasi yang kuat dan proses pengambilan keputusannya melalui tahapan yang jelas,” ujar Perry.

Bank Indonesia biasanya menyalurkan dana CSR untuk sektor pendidikan, pemberdayaan sosial, dan yayasan keagamaan, bukan kepada individu. Pemilihan penerima dilakukan melalui survei dengan persyaratan yang ketat, di mana besaran bantuan ditetapkan oleh Dewan Gubernur BI.

Menurut dokumen anggaran BI yang disampaikan ke DPR, dana CSR BI pada 2023 mencapai Rp1,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendukung program sosial, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta upaya stabilisasi harga. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut terkait alokasi spesifik dari dana tersebut.

Penggeledahan ini terjadi hanya sehari sebelum Bank Indonesia memulai rapat kebijakan moneter yang dijadwalkan berlangsung dua hari. Keputusan terkait kebijakan suku bunga diperkirakan akan diumumkan pada Rabu, di mana sebagian besar ekonom memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga saat ini.

KPK diharapkan segera memberikan perkembangan terkait hasil penyelidikan ini, sementara publik menantikan transparansi dalam penggunaan dana CSR yang menjadi sorotan.

]]>
KPK

Berita Baru, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor pusat Bank Indonesia (BI) di Jakarta pada Senin (16/12/2024) sebagai bagian dari penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan dana program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Penggeledahan ini turut menyasar ruang kerja Gubernur BI, Perry Warjiyo, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya.

Juru Bicara KPK membenarkan adanya penggeledahan tersebut, namun belum memberikan rincian lebih lanjut terkait hasil atau tujuan dari proses ini. Sementara itu, Bank Indonesia menyatakan siap menghormati proses hukum dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan KPK dalam penyelidikan ini.

“BI menghormati investigasi yang dilakukan oleh KPK dan akan bekerja sama sepenuhnya untuk mendukung penegakan hukum,” ujar pihak BI dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, KPK telah mengumumkan pada September 2023 bahwa pihaknya tengah menyelidiki potensi penyalahgunaan dana CSR oleh sejumlah regulator keuangan, termasuk Bank Indonesia. Program ini diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Perry Warjiyo, pada konferensi pers September lalu, menegaskan bahwa pengelolaan dana CSR Bank Indonesia telah mengikuti tata kelola yang ketat. “Kami memastikan bahwa program sosial BI memiliki regulasi yang kuat dan proses pengambilan keputusannya melalui tahapan yang jelas,” ujar Perry.

Bank Indonesia biasanya menyalurkan dana CSR untuk sektor pendidikan, pemberdayaan sosial, dan yayasan keagamaan, bukan kepada individu. Pemilihan penerima dilakukan melalui survei dengan persyaratan yang ketat, di mana besaran bantuan ditetapkan oleh Dewan Gubernur BI.

Menurut dokumen anggaran BI yang disampaikan ke DPR, dana CSR BI pada 2023 mencapai Rp1,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendukung program sosial, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta upaya stabilisasi harga. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut terkait alokasi spesifik dari dana tersebut.

Penggeledahan ini terjadi hanya sehari sebelum Bank Indonesia memulai rapat kebijakan moneter yang dijadwalkan berlangsung dua hari. Keputusan terkait kebijakan suku bunga diperkirakan akan diumumkan pada Rabu, di mana sebagian besar ekonom memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga saat ini.

KPK diharapkan segera memberikan perkembangan terkait hasil penyelidikan ini, sementara publik menantikan transparansi dalam penggunaan dana CSR yang menjadi sorotan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230330_213840-300x172.jpg
Pemerintah Desa Mosun di Kabupaten Maybrat Gandeng Fasilitator TEKAD Bangkitkan Potensi Ekonomi Lokal Desa https://beritabaru.co/pemerintah-desa-mosun-di-kabupaten-maybrat-gandeng-fasilitator-tekad-bangkitkan-potensi-ekonomi-lokal-desa/ Tue, 17 Dec 2024 01:56:16 +0000 https://beritabaru.co/?p=190059 Pemerintah Desa Mosun di Kabupaten Maybrat Gandeng Fasilitator TEKAD Bangkitkan Potensi Ekonomi Lokal Desa

Berita Baru, Maybrat - Desa Mosun, sebuah desa kecil di Kecamatan Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, dengan populasi hanya 199 jiwa, kini menjadi contoh sukses pemberdayaan desa melalui budidaya ikan lele.

Perubahan besar ini hasil dari kolaborasi Pemerintah Desa Mosun dengan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), yang sejak 2021 mengarahkan masyarakat Desa untuk menggali potensi lokal, khususnya perikanan air tawar.

Diketahui, sumber mata air melimpah yang dimiliki Desa Mosun adalah modal utama dalam pengembangan budidaya ikan lele. Dengan masa panen yang relatif singkat dan harga jual yang menguntungkan, budidaya lele menjadi solusi tepat untuk meningkatkan pendapatan warga. Hasilnya, Desa Mosun kini menjadi pemasok utama ikan lele untuk Kecamatan Aifat Utara dan Aifat.

“Kami melihat budidaya lele sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendampingan dari Program TEKAD, kami optimis potensi ini dapat terus berkembang,” ujar Kordinator TEKAD Maybrat, Marthen Nataniel Wafom, Senin (16/12/2024).

Marthen menambahkan Program TEKAD juga memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan, termasuk teknik pemijahan ikan, manajemen keuangan, dan perawatan kolam. Salah satu momen penting adalah pelatihan pada September 2024, yang membuka wawasan masyarakat untuk memproduksi bibit ikan secara mandiri.

“Dengan belajar teknik pemijahan, kami tidak lagi harus membeli bibit dari luar, sehingga biaya produksi menjadi lebih hemat,” kata Yulianus Fadan, salah satu peserta pelatihan yang sukses mendirikan usaha Budidaya Lele.

“ Dalam satu siklus panen sebanyak 1.000 ekor ikan lele, bisa meraup penghasilan Rp7-8 juta. Hasil ini sangat membantu ekonomi keluarga kami dan mendorong semangat untuk terus mengembangkan usaha,” tambah Yulianus.

Hasilnya dalam tiga tahun terakhir, Desa Mosun telah menunjukkan kesuksesan yang nyata. Keberhasilan budidaya ikan lele tidak hanya mendongkrak ekonomi rumah tangga, tetapi juga menarik perhatian Dinas Perikanan Kabupaten Maybrat. Melihat potensi besar ini, pemerintah desa mulai memperluas program dengan membentuk kelompok-kelompok baru yang fokus pada pengembangan usaha perikanan dan ekonomi rumah tangga lainnya.

Pemerintah desa bersama Program TEKAD juga mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola hasil usaha masyarakat secara lebih terstruktur. Mereka juga berencana menyusun Peraturan Desa (Perdes) agar pelaku usaha lokal, seperti rumah makan, diwajibkan membeli hasil panen dari petani dan pembudidaya lokal.

“Kami berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal mereka,” pungkas Kepala Desa Mosun.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
Pemerintah Desa Mosun di Kabupaten Maybrat Gandeng Fasilitator TEKAD Bangkitkan Potensi Ekonomi Lokal Desa

Berita Baru, Maybrat - Desa Mosun, sebuah desa kecil di Kecamatan Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, dengan populasi hanya 199 jiwa, kini menjadi contoh sukses pemberdayaan desa melalui budidaya ikan lele.

Perubahan besar ini hasil dari kolaborasi Pemerintah Desa Mosun dengan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), yang sejak 2021 mengarahkan masyarakat Desa untuk menggali potensi lokal, khususnya perikanan air tawar.

Diketahui, sumber mata air melimpah yang dimiliki Desa Mosun adalah modal utama dalam pengembangan budidaya ikan lele. Dengan masa panen yang relatif singkat dan harga jual yang menguntungkan, budidaya lele menjadi solusi tepat untuk meningkatkan pendapatan warga. Hasilnya, Desa Mosun kini menjadi pemasok utama ikan lele untuk Kecamatan Aifat Utara dan Aifat.

“Kami melihat budidaya lele sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendampingan dari Program TEKAD, kami optimis potensi ini dapat terus berkembang,” ujar Kordinator TEKAD Maybrat, Marthen Nataniel Wafom, Senin (16/12/2024).

Marthen menambahkan Program TEKAD juga memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan, termasuk teknik pemijahan ikan, manajemen keuangan, dan perawatan kolam. Salah satu momen penting adalah pelatihan pada September 2024, yang membuka wawasan masyarakat untuk memproduksi bibit ikan secara mandiri.

“Dengan belajar teknik pemijahan, kami tidak lagi harus membeli bibit dari luar, sehingga biaya produksi menjadi lebih hemat,” kata Yulianus Fadan, salah satu peserta pelatihan yang sukses mendirikan usaha Budidaya Lele.

“ Dalam satu siklus panen sebanyak 1.000 ekor ikan lele, bisa meraup penghasilan Rp7-8 juta. Hasil ini sangat membantu ekonomi keluarga kami dan mendorong semangat untuk terus mengembangkan usaha,” tambah Yulianus.

Hasilnya dalam tiga tahun terakhir, Desa Mosun telah menunjukkan kesuksesan yang nyata. Keberhasilan budidaya ikan lele tidak hanya mendongkrak ekonomi rumah tangga, tetapi juga menarik perhatian Dinas Perikanan Kabupaten Maybrat. Melihat potensi besar ini, pemerintah desa mulai memperluas program dengan membentuk kelompok-kelompok baru yang fokus pada pengembangan usaha perikanan dan ekonomi rumah tangga lainnya.

Pemerintah desa bersama Program TEKAD juga mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola hasil usaha masyarakat secara lebih terstruktur. Mereka juga berencana menyusun Peraturan Desa (Perdes) agar pelaku usaha lokal, seperti rumah makan, diwajibkan membeli hasil panen dari petani dan pembudidaya lokal.

“Kami berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal mereka,” pungkas Kepala Desa Mosun.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 (dua puluh lima) Kabupaten yang ada di 9 (sembilan) Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/17c234be-d4ab-438a-b852-0ee257edca4b-300x200.jpeg
Festival Ibu Bumi Menggugat: Seruan Tolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan https://beritabaru.co/festival-ibu-bumi-menggugat-seruan-tolak-izin-tambang-untuk-ormas-keagamaan/ Mon, 16 Dec 2024 07:41:10 +0000 https://beritabaru.co/?p=190052 Festival Ibu Bumi Menggugat: Seruan Tolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Berita Baru, Jakarta - Kader Hijau Muhammadiyah bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil menggelar Festival Ibu Bumi Menggugat di Samarinda, Sabtu (15/12/2024). Mengusung tema Ta’awun untuk Keadilan Ekologi, acara ini menjadi ajang untuk menolak kebijakan yang mengizinkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan menerima izin usaha pertambangan.

Festival ini menyoroti Pasal 83A dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2024 yang memberikan prioritas kepada ormas keagamaan untuk memperoleh izin usaha tambang. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi memperparah kerusakan lingkungan, terutama di Kalimantan Timur yang selama ini menjadi pusat eksploitasi tambang batu bara.

“Proses pengelolaan sumber daya alam harus mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan prinsip keadilan ekologi, bukan sekadar kepentingan politik. Memberikan izin kepada ormas keagamaan yang tidak memiliki keahlian di sektor ini adalah keputusan yang keliru,” ujar Fahmi Ahmad Fauzan, perwakilan Kader Hijau Muhammadiyah.

Kalimantan Timur, sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan serius akibat eksploitasi tambang. Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2021, provinsi ini memiliki 476 izin usaha pertambangan (IUP). Menurut Fahmi, kebijakan tersebut hanya akan memperburuk krisis lingkungan yang sudah ada.

“Tambang skala besar bukan hanya merusak ekosistem, tapi juga mengancam ruang hidup masyarakat. Gotong royong atau ta’awun adalah langkah kami untuk melawan kebijakan yang tidak adil ini,” tambah Fahmi.

Festival ini dikemas dengan berbagai kegiatan seperti diskusi publik, pameran seni, dan pertunjukan budaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Narasumber yang hadir di antaranya Mareta Sari dari JATAM Kaltim, Parid Ridwanudin dari LHKP PP Muhammadiyah, serta Arip Yogiawan dari Koalisi Bersihkan Indonesia.

Aidil, Ketua Panitia Festival, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membangun solidaritas dan menyampaikan kritik terhadap kebijakan yang dinilai merugikan lingkungan. “Tujuan kami adalah menyadarkan Muhammadiyah dan masyarakat luas tentang dampak kebijakan ini. Harapannya, ada perubahan pandangan yang lebih berpihak pada keberlanjutan lingkungan,” jelas Aidil.

Selain diskusi, acara ini juga menampilkan seni tari, musik, pembacaan puisi, serta stand-up comedy bertema keadilan ekologi. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow yang sebelumnya telah dilaksanakan di Trenggalek dan Kupang.

Aidil menutup pernyataannya dengan menegaskan sikap tegas mereka. “Kami dengan tegas menolak pemberian izin tambang kepada ormas keagamaan. Kebijakan ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga mengabaikan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.

Melalui festival ini, diharapkan masyarakat semakin sadar dan bersuara menolak kebijakan yang berpotensi merusak ekosistem serta mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada kelestarian lingkungan.

]]>
Festival Ibu Bumi Menggugat: Seruan Tolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Berita Baru, Jakarta - Kader Hijau Muhammadiyah bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil menggelar Festival Ibu Bumi Menggugat di Samarinda, Sabtu (15/12/2024). Mengusung tema Ta’awun untuk Keadilan Ekologi, acara ini menjadi ajang untuk menolak kebijakan yang mengizinkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan menerima izin usaha pertambangan.

Festival ini menyoroti Pasal 83A dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2024 yang memberikan prioritas kepada ormas keagamaan untuk memperoleh izin usaha tambang. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi memperparah kerusakan lingkungan, terutama di Kalimantan Timur yang selama ini menjadi pusat eksploitasi tambang batu bara.

“Proses pengelolaan sumber daya alam harus mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan prinsip keadilan ekologi, bukan sekadar kepentingan politik. Memberikan izin kepada ormas keagamaan yang tidak memiliki keahlian di sektor ini adalah keputusan yang keliru,” ujar Fahmi Ahmad Fauzan, perwakilan Kader Hijau Muhammadiyah.

Kalimantan Timur, sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan serius akibat eksploitasi tambang. Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2021, provinsi ini memiliki 476 izin usaha pertambangan (IUP). Menurut Fahmi, kebijakan tersebut hanya akan memperburuk krisis lingkungan yang sudah ada.

“Tambang skala besar bukan hanya merusak ekosistem, tapi juga mengancam ruang hidup masyarakat. Gotong royong atau ta’awun adalah langkah kami untuk melawan kebijakan yang tidak adil ini,” tambah Fahmi.

Festival ini dikemas dengan berbagai kegiatan seperti diskusi publik, pameran seni, dan pertunjukan budaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Narasumber yang hadir di antaranya Mareta Sari dari JATAM Kaltim, Parid Ridwanudin dari LHKP PP Muhammadiyah, serta Arip Yogiawan dari Koalisi Bersihkan Indonesia.

Aidil, Ketua Panitia Festival, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membangun solidaritas dan menyampaikan kritik terhadap kebijakan yang dinilai merugikan lingkungan. “Tujuan kami adalah menyadarkan Muhammadiyah dan masyarakat luas tentang dampak kebijakan ini. Harapannya, ada perubahan pandangan yang lebih berpihak pada keberlanjutan lingkungan,” jelas Aidil.

Selain diskusi, acara ini juga menampilkan seni tari, musik, pembacaan puisi, serta stand-up comedy bertema keadilan ekologi. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow yang sebelumnya telah dilaksanakan di Trenggalek dan Kupang.

Aidil menutup pernyataannya dengan menegaskan sikap tegas mereka. “Kami dengan tegas menolak pemberian izin tambang kepada ormas keagamaan. Kebijakan ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga mengabaikan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.

Melalui festival ini, diharapkan masyarakat semakin sadar dan bersuara menolak kebijakan yang berpotensi merusak ekosistem serta mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada kelestarian lingkungan.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/kader-hijau-muhammadiyah-bersama-sejumlah-organisasi-masyarakat-sipil-ngo-menggelar-festival-ibu-bumi-menggugat-di-samarinda-sabtu-15122024-675fcda79d5a2-300x228.png
Forum Audiensi Bahas Masa Depan Kopi Malang sebagai Produk Unggulan Daerah https://beritabaru.co/forum-audiensi-bahas-masa-depan-kopi-malang-sebagai-produk-unggulan-daerah/ Sat, 14 Dec 2024 14:26:26 +0000 https://beritabaru.co/?p=189969 Forum Audiensi Bahas Masa Depan Kopi Malang sebagai Produk Unggulan Daerah

Berita Baru, Malang - Pada Jumat (13/12/2024), para petani dan pelaku usaha kopi di Kabupaten Malang menggelar audiensi dengan Bupati Malang, H. M. Sanusi, di rumah dinasnya. Forum ini turut dihadiri anggota DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dan sejumlah lembaga terkait.

Audiensi tersebut bertujuan membahas pengembangan kopi Malang sebagai produk unggulan yang berdaya saing, sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi petani kopi. Avicenna M. Saniputera, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, menyebutkan bahwa pada 2024, kopi Malang telah mencapai luas areal 20.998 hektar dengan total produksi 16.630 ton.

“Kami berharap pendapatan petani kopi bisa meningkat dengan potensi besar ini, salah satunya melalui diversifikasi tanaman,” ungkap Bupati Sanusi.

Tantangan dan Rekomendasi

M. Nuruddin, Sekjen Aliansi Petani Indonesia, menjelaskan bahwa meski kopi merupakan komoditas potensial, para petani menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan akses permodalan, infrastruktur pascapanen, dan dampak perubahan iklim.

“Petani harus kreatif. Diversifikasi pendapatan menjadi salah satu solusi, seperti mengelola kopi sebagai pendapatan musiman, menanam pisang untuk penghasilan mingguan, atau beternak kambing dan sapi sepulang dari kebun,” ujar Nuruddin, yang akrab disapa Gus Din.

Rurid Rudianto, perwakilan petani dari Lereng Kawi, menambahkan bahwa kopi Malang memiliki nilai sejarah sebagai ibu kandung kopi robusta Indonesia. Namun, diperlukan langkah serius untuk menjadikan kopi sebagai produk unggulan daerah.

“Rekomendasi yang kami ajukan meliputi penguatan kapasitas petani, pembangunan kawasan berbasis komoditas kopi, bantuan mesin pascapanen, standarisasi mutu, hingga pengembangan wisata kopi berbasis sejarah,” jelas Rurid.

Hikmah Bafaqih, anggota DPRD Jawa Timur, berkomitmen mendukung penguatan sektor hulu komoditas kopi. “Kopi sudah menjadi identitas Kabupaten Malang. Perlu dikembangkan agar dapat mendukung perhutanan sosial secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sinergi Pemerintah dan Petani

Bupati Sanusi menyambut positif forum audiensi ini dan mendorong agar diskusi serupa digelar rutin setiap tiga hingga enam bulan sekali. Ia juga berencana melibatkan universitas dalam pengembangan kopi dan komoditas pertanian lainnya.

“Rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan akan kami kaji bersama untuk diterapkan demi mendukung keberlanjutan komoditas kopi,” ungkapnya.

Winartono, Koordinator TAPM Kabupaten Malang, menegaskan pentingnya forum semacam ini untuk menyelaraskan pembangunan daerah dengan kebutuhan masyarakat, terutama petani kopi.

“Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan kebijakan daerah dapat sejalan dengan aspirasi petani,” kata Winartono.

Audiensi ini diharapkan dapat menjadi awal langkah strategis dalam menjadikan kopi Malang sebagai simbol keberlanjutan ekonomi dan kebanggaan daerah.

]]>
Forum Audiensi Bahas Masa Depan Kopi Malang sebagai Produk Unggulan Daerah

Berita Baru, Malang - Pada Jumat (13/12/2024), para petani dan pelaku usaha kopi di Kabupaten Malang menggelar audiensi dengan Bupati Malang, H. M. Sanusi, di rumah dinasnya. Forum ini turut dihadiri anggota DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dan sejumlah lembaga terkait.

Audiensi tersebut bertujuan membahas pengembangan kopi Malang sebagai produk unggulan yang berdaya saing, sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi petani kopi. Avicenna M. Saniputera, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, menyebutkan bahwa pada 2024, kopi Malang telah mencapai luas areal 20.998 hektar dengan total produksi 16.630 ton.

“Kami berharap pendapatan petani kopi bisa meningkat dengan potensi besar ini, salah satunya melalui diversifikasi tanaman,” ungkap Bupati Sanusi.

Tantangan dan Rekomendasi

M. Nuruddin, Sekjen Aliansi Petani Indonesia, menjelaskan bahwa meski kopi merupakan komoditas potensial, para petani menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan akses permodalan, infrastruktur pascapanen, dan dampak perubahan iklim.

“Petani harus kreatif. Diversifikasi pendapatan menjadi salah satu solusi, seperti mengelola kopi sebagai pendapatan musiman, menanam pisang untuk penghasilan mingguan, atau beternak kambing dan sapi sepulang dari kebun,” ujar Nuruddin, yang akrab disapa Gus Din.

Rurid Rudianto, perwakilan petani dari Lereng Kawi, menambahkan bahwa kopi Malang memiliki nilai sejarah sebagai ibu kandung kopi robusta Indonesia. Namun, diperlukan langkah serius untuk menjadikan kopi sebagai produk unggulan daerah.

“Rekomendasi yang kami ajukan meliputi penguatan kapasitas petani, pembangunan kawasan berbasis komoditas kopi, bantuan mesin pascapanen, standarisasi mutu, hingga pengembangan wisata kopi berbasis sejarah,” jelas Rurid.

Hikmah Bafaqih, anggota DPRD Jawa Timur, berkomitmen mendukung penguatan sektor hulu komoditas kopi. “Kopi sudah menjadi identitas Kabupaten Malang. Perlu dikembangkan agar dapat mendukung perhutanan sosial secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sinergi Pemerintah dan Petani

Bupati Sanusi menyambut positif forum audiensi ini dan mendorong agar diskusi serupa digelar rutin setiap tiga hingga enam bulan sekali. Ia juga berencana melibatkan universitas dalam pengembangan kopi dan komoditas pertanian lainnya.

“Rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan akan kami kaji bersama untuk diterapkan demi mendukung keberlanjutan komoditas kopi,” ungkapnya.

Winartono, Koordinator TAPM Kabupaten Malang, menegaskan pentingnya forum semacam ini untuk menyelaraskan pembangunan daerah dengan kebutuhan masyarakat, terutama petani kopi.

“Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan kebijakan daerah dapat sejalan dengan aspirasi petani,” kata Winartono.

Audiensi ini diharapkan dapat menjadi awal langkah strategis dalam menjadikan kopi Malang sebagai simbol keberlanjutan ekonomi dan kebanggaan daerah.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/27625e53-f122-441a-94e2-a8d634ab5970-300x225.jpeg
Indonesia Sabet Juara Dunia eFootball dan Football Manager 2024, Bukti Kehebatan Esports Tanah Air https://beritabaru.co/indonesia-sabet-juara-dunia-efootball-dan-football-manager-2024-bukti-kehebatan-esports-tanah-air/ Fri, 13 Dec 2024 14:37:51 +0000 https://beritabaru.co/?p=189945 Indonesia Sabet Juara Dunia eFootball dan Football Manager 2024, Bukti Kehebatan Esports Tanah Air

Beritabaru.co – Indonesia terus menunjukkan tajinya di dunia esports internasional. Tahun 2024 menjadi momen gemilang bagi Timnas Esports Indonesia yang berhasil menyabet dua gelar juara dunia sekaligus, yakni di kejuaraan eFootball FIFAe World Cup dan Football Manager FIFAe World Cup. Prestasi ini menjadi bukti bahwa talenta esports Tanah Air mampu bersaing di kancah global.

Timnas eFootball Raih Juara Dunia

Timnas eFootball Indonesia tampil luar biasa di FIFAe World Cup 2024, yang berlangsung pada Desember di ajang bergengsi tingkat dunia. Atlet esports andalan Indonesia, Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie, menjadi bintang utama yang membawa Indonesia meraih gelar juara.

Pada babak grup, Indonesia tergabung di Grup A bersama negara kuat seperti Spanyol, Belanda, Inggris, dan Korea Selatan. Meski menghadapi lawan berat, Timnas berhasil mengumpulkan 19 poin dan melaju ke babak perempat final sebagai runner-up grup.

Perjalanan menuju juara tidaklah mudah. Timnas harus menghadapi pertandingan sengit melawan Maroko di perempat final, Turki di semifinal, dan Brasil di partai puncak. Pada laga final, Indonesia sempat tertinggal 0-1 dari Brasil, tetapi berhasil melakukan comeback spektakuler dengan skor akhir 2-1 di game pertama dan menang 2-1 di game kedua.

Gelar juara ini menjadi catatan bersejarah bagi Indonesia sebagai salah satu negara terbaik dalam kompetisi eFootball dunia.

Prestasi Cemerlang di Football Manager

Selain eFootball, Indonesia juga mencetak sejarah di Football Manager FIFAe World Cup 2024 yang diadakan di Liverpool, Inggris. Pasangan Ichsan Rahmat Taufiq (manajer) dan Budi Muhamad Manar Hidayat (asisten) tampil memukau, mengalahkan berbagai negara unggulan seperti Inggris, Polandia, dan Jerman.

Pada fase grup, Indonesia berhasil mengumpulkan 364 poin, unggul dari tim-tim tangguh lainnya. Di babak semifinal, Ichsan dan Budi menunjukkan kecerdasan taktis dengan mengalahkan Inggris melalui agregat skor 5-3.

Puncaknya terjadi di laga final melawan Jerman. Dengan strategi jitu yang membungkam serangan lawan, Indonesia menang telak dengan agregat 8-2. Budi mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari analisis mendalam terhadap gaya permainan Jerman.

“Kami mematikan wingback mereka yang jadi kekuatan utama. Untungnya, mereka tidak mengubah taktik sehingga kami bisa memanfaatkannya,” ungkap Budi.

Bukti Kehebatan Esports Indonesia

Tahun 2024 menjadi tonggak emas bagi esports Indonesia. Keberhasilan Timnas eFootball dan Football Manager menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki bakat luar biasa, tetapi juga strategi dan persiapan matang untuk bersaing di level dunia.

Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus mengembangkan bakatnya di bidang esports, sekaligus membawa nama bangsa semakin harum di kancah internasional.

Indonesia kini telah membuktikan bahwa esports adalah bagian penting dari kebangkitan olahraga digital Tanah Air. Dengan berbagai pencapaian luar biasa, langkah Indonesia untuk menjadi raksasa esports dunia semakin nyata.

]]>
Indonesia Sabet Juara Dunia eFootball dan Football Manager 2024, Bukti Kehebatan Esports Tanah Air

Beritabaru.co – Indonesia terus menunjukkan tajinya di dunia esports internasional. Tahun 2024 menjadi momen gemilang bagi Timnas Esports Indonesia yang berhasil menyabet dua gelar juara dunia sekaligus, yakni di kejuaraan eFootball FIFAe World Cup dan Football Manager FIFAe World Cup. Prestasi ini menjadi bukti bahwa talenta esports Tanah Air mampu bersaing di kancah global.

Timnas eFootball Raih Juara Dunia

Timnas eFootball Indonesia tampil luar biasa di FIFAe World Cup 2024, yang berlangsung pada Desember di ajang bergengsi tingkat dunia. Atlet esports andalan Indonesia, Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie, menjadi bintang utama yang membawa Indonesia meraih gelar juara.

Pada babak grup, Indonesia tergabung di Grup A bersama negara kuat seperti Spanyol, Belanda, Inggris, dan Korea Selatan. Meski menghadapi lawan berat, Timnas berhasil mengumpulkan 19 poin dan melaju ke babak perempat final sebagai runner-up grup.

Perjalanan menuju juara tidaklah mudah. Timnas harus menghadapi pertandingan sengit melawan Maroko di perempat final, Turki di semifinal, dan Brasil di partai puncak. Pada laga final, Indonesia sempat tertinggal 0-1 dari Brasil, tetapi berhasil melakukan comeback spektakuler dengan skor akhir 2-1 di game pertama dan menang 2-1 di game kedua.

Gelar juara ini menjadi catatan bersejarah bagi Indonesia sebagai salah satu negara terbaik dalam kompetisi eFootball dunia.

Prestasi Cemerlang di Football Manager

Selain eFootball, Indonesia juga mencetak sejarah di Football Manager FIFAe World Cup 2024 yang diadakan di Liverpool, Inggris. Pasangan Ichsan Rahmat Taufiq (manajer) dan Budi Muhamad Manar Hidayat (asisten) tampil memukau, mengalahkan berbagai negara unggulan seperti Inggris, Polandia, dan Jerman.

Pada fase grup, Indonesia berhasil mengumpulkan 364 poin, unggul dari tim-tim tangguh lainnya. Di babak semifinal, Ichsan dan Budi menunjukkan kecerdasan taktis dengan mengalahkan Inggris melalui agregat skor 5-3.

Puncaknya terjadi di laga final melawan Jerman. Dengan strategi jitu yang membungkam serangan lawan, Indonesia menang telak dengan agregat 8-2. Budi mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari analisis mendalam terhadap gaya permainan Jerman.

“Kami mematikan wingback mereka yang jadi kekuatan utama. Untungnya, mereka tidak mengubah taktik sehingga kami bisa memanfaatkannya,” ungkap Budi.

Bukti Kehebatan Esports Indonesia

Tahun 2024 menjadi tonggak emas bagi esports Indonesia. Keberhasilan Timnas eFootball dan Football Manager menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki bakat luar biasa, tetapi juga strategi dan persiapan matang untuk bersaing di level dunia.

Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus mengembangkan bakatnya di bidang esports, sekaligus membawa nama bangsa semakin harum di kancah internasional.

Indonesia kini telah membuktikan bahwa esports adalah bagian penting dari kebangkitan olahraga digital Tanah Air. Dengan berbagai pencapaian luar biasa, langkah Indonesia untuk menjadi raksasa esports dunia semakin nyata.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/12/timnas-efootball-indonesia-1_169-300x169.jpeg