CIA Tuduh China Sekongkol dengan WHO Tunda Peringatan Global Corona
Berita Baru, Internasional – CIA menuduh China sengaja menutup-nutupi cara kinerja penularan Corona. Pekan lalu, media Jerman melaporkan bahwa dinas intelijen federal yakin Xi Jinping secara pribadi berusaha agar dunia tidak mengetahui bagaimana penularan virus dari manusia ke manusia, namun Baik China maupun WHO membantah tuduhan tersebut.
Menurut laporan dari Newsweek, CIA mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa China telah mencoba untuk menghentikan WHO agar tidak mengeluarkan peringatan global tentang virus corona.
China diduga telah memberikan ancaman kepadaWHO jika badan tersebut menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), dilansir dari Sputnik News, Rabu (13/5).
Tuduhan CIA tersebut berdasarkan sebuah laporan baru-baru ini di majalah Der Spiegel, mengutip dinas intelijen luar negeri Jerman yang menyatakan bahwa Presiden China Xi Jinping secara pribadi menekan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menekan berita tentang wabah itu.
Laporan tersebut menyebut bahwa dalam sebuah percakapan pada 21 Januari 2020, Presiden Jinping telah mengatakan kepada Ghebreyesus untuk menahan informasi tentang penularan virus dari manusia ke manusia dan menunda pernyataan pandemi apa pun. Pejabat CIA yang berbicara dengan Newsweek tidak mengatakan apakah mereka curiga bahwa Xi telah mencoba menekan WHO.
Namun demikian, Organisasi tersebut menolak laporan Der Spiegel dan menunjuk beberapa inkonsistensi di dalamnya. Sebagai contoh, China telah secara terbuka mengkonfirmasi bahwa virus tersebut menularkan dari orang ke orang pada 20 Januari,(sebelum adanya dugaan percakapan) dan WHO mengkonfirmasi informasi tersebut dua hari kemudian, setelah para ahli mengunjungi Wuhan.
Juru bicara WHO Christian Lindmeier cenderung meragukan cerita itu dan mengatakan kepada Newsweek bahwa Ghebreyesus tidak berbicara dengan Xi pada tanggal 20, 21, atau 22 Januari. Dia mengatakan bahwa mereka hanya bertemu pada 28 Januari dan tidak merumuskan pengumuman tentang PHEIC. Kementerian Luar Negeri China juga mengkonfirmasi dengan menyebut bahwa tidak ada percakapan antara keduanya pada 21 Januari.