Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

CIA Diam-diam Mengadakan Pertemuan dengan Pimpinan Taliban
(Foto: Sputnik News)

CIA Diam-diam Mengadakan Pertemuan dengan Pimpinan Taliban



Berita Baru, Internasional – Direktur CIA, William J. Burns, diam-diam mengadakan pertemuan rahasia dengan pemimpin de facto Taliban, Abdul Ghani Baradar, di ibukota Kabul pada hari Senin (23/8), kata The Washington Post melaporkan mengutip pejabat AS yang mengetahui persoalan tersebut.

Menurut surat kabar itu, seperti dilansir dari Sputnik News, ini adalah negosiasi tatap muka tingkat tertinggi antara Taliban dan pemerintahan Biden.

Baradar telah menjabat sebagai kepala negosiator Taliban dalam pembicaraan damai dengan Amerika Serikat yang saat itu dipimpin oleh Donald Trump. Pembicaraan itu menghasilkan kesepakatan tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Baradar diyakini memiliki pengaruh signifikan terhadap Taliban. Dia berperang melawan Tentara Soviet pada 1980-an dan menjadi gubernur beberapa provinsi pada 1990-an ketika kelompok militan itu memerintah Afghanistan.

Dalam laporannya, The Washington Post mengatakan bahwa CIA menolak untuk mengomentari masalah tersebut, tetapi mencatat bahwa pertemuan itu kemungkinan berfokus pada negosiasi waktu bagi militer untuk mengevakuasi warga Amerika dan Afghanistan, yang bekerja dengan pasukan AS dan NATO.

Kabar pertemuan tersebut muncul setelah para pemimpin G7 menekan Presiden AS Joe Biden untuk menunda penarikan pasukan AS dari Afghanistan melampaui batas waktu 31 Agustus sebagaimana yang disepakati dengan militan.

Situasi tersebut membawa pemerintahan Biden berada di bawah tekanan, para pemimpin negara-negara G7 mengatakan mereka tidak akan dapat mengevakuasi semua orang pada batas waktu.

Taliban sebelumnya mengeluarkan peringatan keras agar tidak menunda penarikan pasukan AS, menjanjikan “konsekuensi” untuk pelanggaran perjanjian.

Meskipun kelompok itu ditentang keras, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pasukan Amerika mungkin tetap berada di Afghanistan melampaui batas waktu untuk membantu mengevakuasi sekutu Afghanistan dan warga AS. Namun, dia memperingatkan bahwa prosesnya akan sulit dan bukan tanpa risiko serta kerugian.

“Jangan salah: misi evakuasi ini berbahaya. Ini melibatkan risiko bagi angkatan bersenjata kita dan itu dilakukan dalam keadaan sulit. Saya tidak bisa menjanjikan apa hasil akhirnya”, kata Demokrat akhir pekan lalu.