Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Selat Taiwan
China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Selat Taiwan. Foto: Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang / Handout via Reuters.

China Tingkatkan Aktivitas Militer di Selat Taiwan setelah Diplomat Top AS Kunjungi Presiden Taiwan



Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat (18/9), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya akan mengerahkan jet tempur untuk melacak jet tempur China yang mendekati dan melintasi Selat Taiwan di hari yang sama.

Aktivitas jet China itu muncul sehari setelah kunjugan diplomat top Amerika Serikat ke Taiwan untuk bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Diplomat itu adalah Keith Krach, selaku Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan, yang tiba di Taiwan pada hari Kamis (17/9).

China Tingkatkan Aktivitas Militer di Selat Taiwan setelah Diplomat Top AS Kunjungi Presiden Taiwan
Keith Krach tiba di Taiwan pada hari Kamis, akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dalam kunjungan yang membuat marah China. Foto: Pei Chen / AFP.

Kunjungan Krach itu menyebabkan adanya peningkatan ketegangan Taiwan dan China karena China masih mengklaim bahwa pulau Taiwan masih merupakan wilayahnya.

Pihak China mengkonfirmasi hal tersebut melalui Kementerian Pertahanan China, yang mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan latihan militer di dekat Selat Taiwan. Dilansir dari Aljazeera, latihan itu merupakan tanggapan China terhadap ‘situasi saat ini’ dan dirancang untuk melindungi ‘kedaulatan nasional’ China.

Situasi yang dimaksud mungkin adalah terkait kekhawatiran peningkatan kunjungan AS di Taiwan untuk menentang upaya China dalam mengisolasi Taiwan.

Situasi Taiwan dan China sudah memanas sejak beberapa bulan lalu, dan meningkat mulai pekan lalu saat China melakukan latihan udara dan latihan militer laut massal selama dua hari di dekat Selat Taiwan.

Menanggapi langkah dari China, Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 18 pesawat China terlibat dalam insiden memasuki dan melintasi wilayah Taiwan pada hari Jumat (18/9). Jumlah itu merupakan jumlah pesawat yang jauh lebih besar daripada yang tercatat sebelumnya.

“ROCAF mengacak pesawat tempur, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau kegiatan,” tulis pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan di akun resmi Twitternya, Jumat (18/9).

Selain itu, Kementerian Pertahanan Taiwan juga menunjukkan peta jalur penerbangan jet tempur China dan penyeberangan mereka di garis tengah Selat Taiwan, yang biasanya dihindari oleh pesawat tempur dari kedua sisi.

Surat kabar berbahasa Taiwan Liberty Times mengatakan jet angkatan udara Taiwan mengudara 17 kali pada Jumat pagi selama empat jam dan memperingatkan angkatan udara China untuk menjauh. Itu juga menunjukkan gambar rudal yang dimuat ke F-16 di pangkalan udara Hualien di pantai timur Taiwan.

“Ada aktivitas militer yang intens di dalam dan sekitar Selat Taiwan, meningkatkan ketegangan,” kata Rob McBride dari Aljazeera, melaporkan dari Seoul di Korea Selatan.

Juru bicara kementerian pertahanan China Ren Guoqiang memberikan sedikit rincian lebih lanjut tentang latihan tembakan langsung, yang katanya dimulai di Selat Taiwan pada hari Jumat dan melibatkan komando teater timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

“Itu adalah tindakan yang masuk akal dan perlu yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan dan melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Ren, menambahkan bahwa Taiwan adalah urusan internal China.

“Baru-baru ini otoritas Amerika Serikat dan Partai Progresif Demokratik (DPP) meningkatkan kolusi mereka, sering menimbulkan gangguan,” kata Ren, merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan.

Ketika Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, mengunjungi Taiwan bulan lalu, jet tempur China sempat melintasi garis tengah Selat Taiwan.