China Kirim Jet Tempur, India Siapkan Sistem Pertahanan Udara
Berita Baru, Internasional – Angkatan Bersenjata India (BSS) mengerahkan sistem pertahanan rudal udara jarak pendek di wilayah Ladakh. Hal itu dilakukan setelah sistem radar BSS menunjukkan ada banyak helikopter tempur dan jet tempur Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) di dekat Garis Kontrol Aktual (LAC) yang longgar, pada hari Sabtu (27/6).
Dilaporkan ANI News, saat ini banyak helipad baru sedang dibangun di ujung Pangpong Tso Ladakh yang sangat dekat dengan pos militer India.
“Sebagai bagian dari pembangunan yang sedang berlangsung di sektor ini, sistem pertahanan udara baik Angkatan Darat India maupun Angkatan Udara India telah dikerahkan di sektor ini untuk mencegah kesalahan penanganan dari jet tempur PLAAF atau helikopter PLA di sana,” ujar sumber pemerintah anonim kepada ANI News.
Sementara itu, mengutip Sputnik, sumber anonim dari pemerintah India mengatakan bahwa situasi di sekitar Ladakh masih tegang dan banyak aset militer tersebar, termasuk jet tempur Sukhoi-30 dan pesawat pembom.
Sistem radar India mendeteksi jet tempur dan helikopter tempur China di dekat sektor Daulat Beg Oldie, lembah Galwan, area Mata Air Panas, dan Pangong Tso dan bahkan mereka bergerak lebih dekat ke sisi danau India.
Sebagai gambaran ringkas untuk memahami wilayah sengketa LAC, maka beberapa bagian dari Pangong Tso ditandai dengan titik dan berangka 1 sampai 8. India mengklaim bahwa PLA melewati titik 8, sementara Cina mengklaim bahwa sisi batasnya merentang ke titik 4.
Jadi di antara titik 4 sampai titik 8, pasukan India maupun China saling melakukan patroli secara teratur. Namun, patroli itu terhenti hingga pada April kemarin kembali memanas.
Di samping itu, gambar satelit dari Lembah Galwan menunjukkan bahwa setidaknya 16 pasukan PLA berada dalam jarak 9 kilometer dari LAC di wilayah tersebut. Tempat itu merupakan tempat di mana China dan India bentrok hingga menewaskan 20 tentara India pada 15 Juni.
Pada Minggu (28/6), dalam pidato bulanan di radio, Perdana Menteri India Narendra Modi mengklaim bahwa India siap memberikan respon terhadap mereka yang mengganggu wilayah India di Ladakh.
“India tahu bagaimana menjalin pertemanan, tetapi India juga bisa tegas menatap mata seseorang dan membalas dengan jawaban yang tepat. Tentara pemberani kami telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan membiarkan kerusakan terjadi di Ibu Pertiwi India yang kami banggakan,” ujar Modi.
Pasukan India dan Cina telah terlibat dalam pertikaian selama lebih dari dua bulan di wilayah Ladakh sepanjang 4.057 km LAC. Kedua pihak saling menuduh melanggar perbatasan.