Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

China Kembali Lockdown Satu Kota Baru karena COVID-19
Foto: CNN

China Kembali Lockdown Satu Kota Baru karena COVID-19



Berita Baru, Internasional – Kasus Covid-19 di China belum sepenuhnya bebas. Saat ini China kembali mengumumkan tindakan lockdown di Kota Shulan, China Laut Timur, Provinsi Jilin.

Dilansir dari CGTN, pengumuman penguncian kota dilakukan pada Minggu (10/5). Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah mendapati klaster baru infeksi Covid-19 di kota itu.

Pemerintah China mewajibkan semua warganya tinggal di rumah. Kegiatan belajar mengajar siswa SMP dan SMA akan kembali dilakukan secara online.

Selain itu, semua fasilitas umum seperti bioskop, perpustakaan ditutup sementara. Kreta api, di dalam maupun ke luar kota disetop hingga akhir bulan Mei 2020. Bus juga diminta menunda layanan, sedangkan taksi tak diizinkan meninggalkan kota.

“Pihak berwenang mengatakan akan melakukan penyelidikan menyeluruh pada semua warga Shulan,” Tulis CGTN.

Tindakan pelacakan kontak pada semua yang berhubungan dekat dengan pasien yang didiagnosis juga akan dilakukan oleh pemerintah China.

Dari South China Morning Post, kota tersebut diketahui sejak 9 April tercatat memiliki nol kasus. Kasus positif Covid-19 pertama kali ditemukan pada seorang wanita berusia 45 tahun, pada 7 Mei.

Dari mana pasien terinfeksi masih belum diketahui, karena sejak 23 April ia tidak melakukan perjalanan keluar dari provinsi dan juga tidak berintraksi dengan orang-orang dari luar negeri. Wanita itu hanya diketahui bekerja di sebuah binatu.

South China Morning juga mengabarkan, 18 orang yang berkontak sudah dikarantina. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) merilis ada 14 kasus baru yang didaftarkan pemerintah setempat per Minggu.

Pasalnya, pihak pemerintah Kota Shulan yang berbatasan dengan Korea Utara itu baru saja merelaksasi aturan pembatasan sosial Jumat lalu. Seperti tempat hiburan diterapkan pembatasan pengunjung.

Juru Bicara NHC Mi Feng menggambarkan situasi Shulan sebagai infeksi kluster terbesar di China dalam dua bulan terakhir. “Penduduk kota agar menjaga kewaspadaan tinggi,” katanya.