China Beri Ancaman Baru, Kemerdekaan Taiwan Akan Dihukum

Berita Baru, Beijng – Pemerintahan China telah memperbaharui ancamannya yang sudah berlangsung lama untuk menyerang Taiwan, bahwa kemerdekaan Taiwan akan dihukum, Rabu (11/1).

China juga memperingatkan bahwa politisi asing yang berinteraksi dengan pulau yang berpemerintahan sendiri itu sedang “bermain api”.

Hal itu disampaikan oleh seorang juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, yang menegaskan bahwa Beijing berkomitmen kembali di tahun baru untuk “menjaga kedaulatan dan integritas wilayah” dan “menghancurkan plot untuk kemerdekaan Taiwan”.

“Dukungan jahat untuk kemerdekaan Taiwan di antara elemen anti-China di beberapa negara asing adalah provokasi yang disengaja,” kata juru bicara Ma Xiaoguang dalam konferensi pers dua mingguan.

“Kami menyerukan kepada negara-negara yang relevan untuk … berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan berhenti bermain-main dengan masalah Taiwan,” tambah Ma.

China memandang Taiwan sebagai wilayah China yang harus berada di bawah kendali pemerintah China, dan dengan kekerasan jika perlu

Tapi Taiwan mengklaim pihaknya adalah negara demokrasi dengan pemerintahan sendiri yang terpisah dari China daratan pada tahun 1949.

Surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah China mencuit peringatan Kantor Urusan Taiwan bahwa “’pemisahan diri’ Taiwan pasti akan gagal” dan bahwa kemerdekaan Taiwan “adalah tindakan yang menunggu untuk dihukum”.

Situasi di Taiwan memanas saat kunjungan tingkat tinggi ke Taiwan dalam beberapa bulan terakhir oleh politisi asing, termasuk Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi dan banyak politisi dari Uni Eropa.

Kunjungan-kungjungan itu membuat marah China dan mendorong latihan militer besar-besaran di sekitar pulau itu oleh pasukan China, yang dipandang Taipei sebagai latihan. untuk invasi.

Pada akhir Desember, China mengirim rekor 71 pesawat dan tujuh kapal ke Taiwan – latihan terbesar di tahun 2022.

Minggu ini, militer Taiwan mengadakan latihan militernya sendiri yang dimaksudkan untuk meyakinkan publik akan kemampuannya melawan ancaman China.

“Yang paling penting adalah menjaga keamanan wilayah udara dan keamanan nasional kita,” kata Letnan Kolonel angkatan udara Wu Bong-yeng kepada wartawan di Pangkalan Udara Hsinchu tepat di selatan ibu kota, Taipei.

Latihan pertahanan itu bertepatan dengan kunjungan legislator Jerman dan Lituania ke Taiwan, dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kunjungan itu menunjukkan dukungan Berlin untuk pulau itu.