Cerita Tragis Para Pembasmi Iblis dalam Anime Demon Slayer

Berita Baru, Anime – Para pembasmi iblis di anime Demon Slayer umumnya memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan alih-alih tragis. Episode awal Demon Slayer season pertama menampilkan kehidupan tokoh utama, Tanjiro Kamado yang mendapati seluruh keluarganya terbantai oleh iblis. Ia juga mendapati adik permepuannya, Nezuko telah berubah menjadi iblis dan Ia harus sekuat tenaga untuk menyelamatkannya agar bisa kembali menjadi manusia.

Banyak yang mengira jika kehidupan Tanjiro Kamado adalah cerita yang paling tragis diantara semua cerita di Demon Slayer. Namun rupanya ada banyak kisah tragis. Sepanjang berjalannya season 3, diketahui ada dua cerita tragis yakni cerita kehidupan milik Sanemi dan Genya, dan kini kehidupan tragis Mist Hashira Muichiro Tokito.

Sanemi dan Genya adalah kakak beradik dan keduanya sama-sama bergabung di pasukan pembasmi iblis. Namun mereka tidak memiliki komunikasi yang lancar sebagaimana kakak adik pada umumnya. Dan hal tersebut adalah dampak dari kehidupan mereka di masa lalu.

Sanemi adalah kakak tertua di keluarganya dan memiliki seorang ibu, dan beberapa adik termasuk Genya. Suatu malam ibunya tidak pulang ke rumah, dan Sanemi mencarinya dengan meninggalkan semua adik-adiknya di rumah. Namun Sanemi justru mendapati ibunya telah menjadi iblis dan demi melindungi adik-adiknya Ia berhasil membunuh ibunya yang telah menjadi iblis.

Namun saat Sanemi membunuh ibu mereka, Genya melihatnya dan menuduh Sanemi yang tidak-tidak. Hal ini memicu kemarahan Sanemi yang kemudian bergabung dengan Pasukan Pembasmi iblis. Menyadari kesalahannya, Genya mengikuti Sanemi menjadi pembasmi iblis demi bisa mendapatkan maaf dari Sanemi. Namun sayangnya hal tersebut tidak sejalan sebagaimana yang Genya inginkan dan hubungan keduanya masih seperti sedia kala.

Selain Sanemi dan Genya, Muichiro Tokito juga memiliki cerita serupa. Ia memiliki masa lalu yang tragis. Orang tuanya mati dan kemudian saudara kembarnya satu-satunya mati dibantai oleh iblis. Ia bahkan melihat belatung menggerogoti tubuh sadara dan tubuhnya sendiri.

Kehilangan kedua orang tua, dan kemudian sadara kandung membuat Muichiro sangat terpukul. Hal inilah yang menjadi energi baginya untuk menjadi pembasmi iblis. Energi yang Ia miliki mengantarkannya menjadi Hashira dalam waktu dua bulan, di usia yang sangat belia. Dengan demikian Ia bisa dikatakan adalah Hashira paling terampil.

Kesedihan yang mendalam karena kehilangan orang tua, membuat Muichiro kehilangan emosinya. Karena itu Ia selalu tampil datar tanpa emosi.