Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kepemimpinan Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kiri) dalam konferensi pers, Senin (1/2).

Cerita AHY Soal Gerakan Politik Ambil Alih Ketua Umum Partai Demokrat



Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan adanya gerakan politik yang berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Menurutnya, cepat atau lambat hal tersebut dapat diketahui oleh masyarakat.

Hal ini disampaikan AHY usai menggelar rapat pimpinan bersama para pimpinan DPD dan DPC partai di DPP Partai Demokrat, Senin, 1 Februari 2021.  

“Sepuluh hari yang lalu kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah, maupun cabang tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader demokrat serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai yang dilakukan secara sistematis,” kata AHY dalam konferensi pers dikutip kanal Youtube Agus Yudhoyono, Senin (1/2).

AHY mengungkapkan, gabungan dari pelaku gerakan ini ada lima orang terdiri dari satu kader Demokrat aktif, satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi,

Kemudian, satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun yang lalu. Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, AHY sedang meminta konfirmasi dan klasifikasinya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Menurut AHY, para pimpinan dan kader Demokrat yang melapor kepada dirinya tersebut merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan pemberhentian Ketua Umum Partai Demokrat. 

“Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung,” ujar AHY.

Demi kontestasi Calon Presiden 2024

Dalam komunikasi mereka, kata AHY, pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai Calon Presiden dalam pemilu 2024 mendatang.

AHY menyebut, konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Partai Demokrat yang sah adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa atau KLB. 

“Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara yang harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar,” ucap AHY. 

Namun demikian, AHY dan jajarannya masih berkeyakinan rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara. 

Oleh sebab itu AHY berharap pengambilalihan Ketua Umum Partai Demokrat itu semua tidak benar. “Tetapi kesaksian dan testimoni para kader Partai Demokrat yang dihubungi dan diajak bicara oleh para pelaku gerakan tersebut memang menyebutkan hal-hal demikian,” imbuhnya. 

Sudah ada gejala sejak satu bulan lalu

AHY menyebut, sebenarnya pihaknya sudah mencium gejala ini sejak satu bulan yang lalu. Pada awalnya, AHY menganggap persoalan ini hanyalah masalah kecil saja urusan internal belaka. 

“Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka kami melakukan penyelidikan secara mendalam,” kata AHY.

Awalnya, AHY tidak begitu saja percaya ketika para pelapor menyebut nama tokoh yang berencana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat itu, mengingat posisi yang sedang ia emban saat ini dan faktor latar belakangnya. 

Tetapi, lanjut AHY, lebih dari delapan saksi mengatakan telah bertemu langsung dengan pejabat pemerintahan itu dan mendengar secara langsung pula rencana-rencana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

“Dengan tengah dilaksanakannya gerakan untuk pengambilalihan secara paksa kepemimpinan Partai Demokrat tersebut, kami tentu akan mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai kami,” tandas AHY.