Cegah Stunting, DPR Desak Kemenkes Tidak Jalan Sendiri
Berita Baru, Jakarta – Upaya pemerintah mencegah stunting atau masalah gizi kronis belum menunjukkan perbaikkan signifikan. Selama lima tahun terakhir, gizi buruk di Indonesia masih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan kasus tertinggi di Asia.
Menyikapi hal tersebut, Anggota DPR RI Fraksi PKB, Nur Nadlifah mendesak pemerintah untuk segera melakukan langkah pencehan. Ia meminta Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk melibatkan semua pihak terkait.
“Untuk melaksanakan program menekan dan mencegah stunting, Kemenkes tidak bisa jalan sendiri, tapi harus melibatkan komponen masyarakat, semua stakeholder dan organisasi yang bergerak aktif di masyarakat,” katanya kepada Beritabaru.co, di Jakarta, Rabu (18/12).
Menurutnya, langkah ini efektif karena organisasi masyarakat dirasa faham kondisi lapangan. Mereka juga lebih tahu cara berkomunikasi dengan masyarakat.
“Langkah pemerintah untuk menekan stunting akan lebih mudah dan efektif jika Kemenkes melakukan kolaborasi dengan seluruh stakehoder,” lanjut Nadlifah.
Nadlifah mengatakan, Kemeskes tidak bisa menyelesaikan persoalan stunting dalam satu perspektif. “Perlu masukan dan melibatkan masyarakat langsung,” tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR RI yang juga salah satu Ketua Fatayat NU tersebut menilai, ada dua penyebab tingginya kasus stunting di Indonesia.
Pertama, pola asuh orangtua yang salah mengenai asupan gizi. Kedua, kondisi perekonomian orangtua yang masuk dalam kategori miskin.
“Saat ini, kasus stunting sendiri paling banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian timur,” pungkas Nadlifah. [AD]