Cegah Lonjakan Stunting Dampak Inflasi, Dinkes Gresik Ajak Komitmen Penuhi Gizi Anak
Berita Baru, Gresik – Krisis global atau inflasi tidak hanya akan berdampak pada penurunan ekonomi masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Tetapi, naiknya harga-harga barang kebutuhan pokok juga berpotensi terhadap pengaruh daya beli konsumsi cakupan pangan bergizi yang selama ini menjadi penentu utama pencegahan stunting.
Sebagai upaya antisipasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik tengah menyiapkan berbagai program prioritas. Mulai imunisasi anak usia dini, UHC (universal health coverage), menjaga pola makan anak sehingga asupan gizi terpenuhi, hingga meningkatkan pola asuh orang tua, karena keluarga adalah ujung tombak pencegahan stunting pada anak.
Kepala Dinkes Gresik, dr. Mukhibatul Khusna mengatakan, tingginya angka stunting berdasarkan hasil pemetaan disebabkan sejumlah faktor, diantaranya sosio ekonomi, penyakit penyerta serta sanitasi yang buruk. Disamping itu, faktor lain yang tak kalah penting penyebab terjadinya stunting adalah pola asuh yang kurang tepat.
“Karena itu, kami mengajak orang tua agar meningkatkan pemenuhan gizi dan pola asuh pada anak-anak mereka, komunikasi dengan anak juga harus ditingkatkan, kita juga sudah melakukan pemetaan by name, by adress untuk selanjutnya dilakukan penanganan,” ujar Khusna saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) di Aula Kantor Dinkes setempat, Senin (5/9).
Sejauh ini, lanjut Khusna, angka prevalensi stunting masih berada di angka 23 persen. Angka ini terbilang cukup tinggi, sebab pemerintah pusat telah menetapkan target nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang.
“Data pengukuran stunting SSGI yakni dengan survei masih di angka 23 persen,” tandas dia.
Mantan Plt Kadinsos Gresik itu berharap semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik serta mitra kerja swasta, akademisi, media dan unsur masyarakat bahkan keluarga untuk saling berkolaborasi untuk meningkatkan kepedulian dan menyiapkan langkah percepatan penurunan stunting.
“Kebetulan di pusat leading sektor BKKBN. Kami bersama KBPPPA, Bappeda, bersama-sama kolaborasi. Bahkan dengan Dinas CKPKP yang membenahi sanitasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, penanganan stunting juga menjadi atensi pemerintah pusat. Bahkan beberapa hari lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurahman yang juga bapak asuh stunting nasional berkunjung ke Kabupaten Gresik.