Cegah Kerumunan, Panitia Kurban di Masjid Gresik ini Tambah Lubang Penyembelihan
Berita Baru, Gresik – Pengurus remaja masjid (Remas) Kiai Gede yang berlokasi di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Gresik memiliki cara tersendiri sebagai upaya meminimalisir potensi kerumunan saat proses penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1442 H. Langkah itu berupa penambahan lubang tempat hewan-hewan kurban disembelih.
Jika di tahun-tahun sebelumnya, panitia kurban hanya menyediakan 5 lubang penyembelihan. Kini, mereka menambah 3 lubang di lokasi berbeda. Masing-masing lokasi pun nantinya akan ada petugas jagal dan petugas pengawas protokol kesehatan (Prokes) para penyembelihan maupun pengunjung yang hadir untuk melihat proses penyembelihan.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag RI) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2021 tentang peniadaan sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi di wilayah PPKM Darurat.
Salah satunya mengatur mengenai tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, yakni berlangsung dalam waktu tiga hari pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan di lokasi pelaksanaan kurban.
Pengurus Remaja Masjid (Remas) Kiai Gede Bungah, Arif Hidayatullah mengatakan, panitia sengaja menambah lubang penyembelihan dan benar-benar kerja ekstra melakukan pengawasan prokes ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta mencegah potensi kerumunan.
“Situasi saat ini sejak awal sudah menjadi perhatian khusus para panitia kurban, setiap rapat selalu kita bahas dengan sangat detail agar penyembelihan hewan kurban tidak berpotensi terjadi kerumunan, untuk itu kita memutuskan menambah lubang penyembelihan,” ungkapnya.
Tahun ini, kata dia, total hewan kurban yang disembelih sebanyak 19 ekor sapi dan sejumlah kambing. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, artinya tidak ada penurunan yang berarti.
“Alhamdulillah tahun ini jumlah sapi 19 ekor, itu belum kambing, jumlahnya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu meski saat ini masih dilanda pandemi, semoga amal ibadah para donatur diterima Allah SWT,” urai Arif.
Kendati demikian, Ia mengimbau masyarakat tetap di rumah saat proses penyembelihan. Agar tidak terjadi kerumunan dan proses pembagian daging kurban bisa dilakukan panitia secara door to door.
“Kami berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tetap di rumah, nanti daging kurban bisa diantarkan panitia masing-masing RT dan RW secara door to door,” ungkapnya.
Mengenai hal itu, Humas Pemkab Gresik Reza Pahlevi menuturkan, bahwa dalam SE Bupati Gresik tentang pelaksanaan pemotongan hewan kurban memperbolehkan dilakukan di luar Rumah Potong Hewan (RPH) dengan beberapa ketentuan yang berlaku.
“Kalau sesuai SE memang ada aturan pemotongan di RPH, namun jika tidak memungkinkan bisa melakukan pemotongan sendiri, tentu dengan prokes,” pungkasnya.