Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan di Era Pandemi

Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan di Era Pandemi



Berita Baru, Gresik – Perlindungan anak dan perempuan sangat penting untuk menjamin keberlangsungan hak-hak mereka sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Serta mendapat perlindungan dari diskriminasi dan kekerasan.

Karena itu, perlu adanya pengawasan terhadap anak-anak terlebih seperti saat ini, dimana tingginya gelombang kesenjangan ekonomi di masa pandemi Covid-19 hingga menyebabkan hilangnya mata pencaharian dan susahnya perekonomian sangat berdampak pada meningkatnya beban keluarga yang berpotensi memicu kekerasan dalam rumah tangga, apalagi pada anak. 

“Anak-anak di masa sekarang maupun yang baru lahir tahun ini berada di sekeliling kita, merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak. Dimana pada tahun 2045 pekerja di Indonesia berjumlah lebih banyak dari pada di negara lain. Angkatan kerja dengan usia produktif 18-58 tahun jumlahnya akan lebih banyak dari manula dan anak-anak, hal ini sangat menguntungkan kita di masa mendatang,” kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat membuka seminar pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan di era pandemi yang diselenggarakan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Gresik di Pendopo Putri Mijil kabupaten Gresik, Jum’at (9/10) kemarin.

Menurut Wabup Bu Min, menjadi kewajiban semua pihak untuk bersama-sama melindungi anak dengan pengawasan, namun tidak boleh super ketat. Tujuannya adalah mencetak generasi emas yang bisa menjadi bibit unggul pada puncak Indonesia mendapatkan keuntungan bonus demografi pada tahun 2024 nanti.

Disisi lain, Wabup Bu Min mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas KBPPPA Saifuddin Ghozali dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani yang selalu memberikan support mensupport dengan menggelar kegiatan seminar ini.

Pada seminar itu, Tis’at Afriyandi dari Surabaya Children Crisis Centre yang bertindak sebagai narasumber mengungkapkan, seminar ini bagian dari salah satu upaya mengedukasi para orang tua agar tetap mengawasi anak dengan sesuai dan benar.

Tis’at Afriyadi menuturkan bahwa peserta seminar ini telah di bekali ilmu dan sudah punya pengalaman yang luar biasa tentang anak. Hal tersebut bisa disalurkan ke saudara dan tetangga-tetangga di rumah.

“Mari selamatkan anak-anak kita, bisa jadi jumlah anak-anak hanya 30% dari penduduk Indonesia. Namun mereka adalah 100% dari masa depan bangsa dan negara, masa depan bangsa dan negara tergantung dengan mereka,” tutupnya.