Cak Imin Usul Pemilu Ditunda, Ray Rangkuti: Sekedar untuk Diperbincangkan Publik

Berita Baru, Nasional – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda.

Ia beralasan penundaan Pemilu selama maksimal dua tahun tersebut untuk mengantisipasi hilangnya momentum perbaikan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan sesaat setelah menerima pelaku UMKM, pengusaha dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan di Gedung DPR RI, Rabu (23/2).

“Dari seluruh masukan itu, saya mengusulkan Pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun,” ungkap Cak Imin.

Sementara itu pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti menilai pernyataan Cak Imin tersebut tidak serius.

“Saya tidak melihat ide Cak Imin menunda pemilu hingga dua tahun sesuatu yang serius. Jelas, basis argumen, tujuan penundaan, dan reaksi publik atas hal itu akan sulit mewujudkan keinginan menunda pemilu,” jelas Ray kepada Beritabaru.co, Rabu malam.

Belum lagi, imbuh Ray, kerepotan untuk mengatur sistem kenegaraan dengan penundaan tersebut.

“Alih-alih kemajuan dan pemanfaatan pertumbuhan ekonomi yang kita dapatkan, tapi kisruh dan ketidakstabilan politik yang akan terjadi. Ujungnya, malah tujuan penundaan tidak tercapai. Sebaliknya, apa yang hendak ditepis itu justru yang dituai,” terang Ray gamblang.

Lebih lanjut Ray melihat manuver Cak Imin tersebut hanya untuk menempatkan dirinya dan PKB yang ia pimpin dalam perbincangan publik, mengingat popularitasnya jauh tertinggal dari kandidat yang lain berdasar berbagai survei terbaru.

“Menempatkan Cak Imin sekaligus PKB dalam perbincangan publik. Popularitas dan elektabilitas Cak Imin tertinggal jauh dibandingkan dengan kandidat capres baik dari ketua parpol maupun non parpol,” kata Ray menguraikan analisisnya.

Ide unik yang dilempar Cak Imin, menurut Ray, secara tidak langsung akan menjadikan dirinya dan PKB dalam pusaran perbincangan.

Di sisi lain, lanjut Ray, ia berpendapat kalau Cak Imin juga melihat ide-ide menohok tidak banyak dipergunakan oleh parpol atau kandidat capres dalam menaikkan popularitas maupun elektabilitas.

“Cak Imin memasuki ranah itu. Mengeluarkan isu tajam, kontroversial tapi terukur. Artinya Cak Imin sangat paham bahwa ide yang disampaikan akan sulit terlaksana,” ulas Ray.

“Saya kira, dengan begitu banyak reaksi publik dan parpol, salah satu tujuan ide ini telah dicapai,” pungkas Ray.