Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Logo perusahaan induk TikTok, ByteDance, terlihat di stannya selama tur media yang diselenggarakan ke Pusat Pameran Zona Demonstrasi Inovasi Nasional Zhongguancun di Beijing, Cina, 10 Februari 2022. Foto: Reuters/Florence Lo.
Logo perusahaan induk TikTok, ByteDance, terlihat di stannya selama tur media yang diselenggarakan ke Pusat Pameran Zona Demonstrasi Inovasi Nasional Zhongguancun di Beijing, Cina, 10 Februari 2022. Foto: Reuters/Florence Lo.

ByteDance Dilaporkan Berusaha Melacak Beberapa Warga AS Menggunakan Aplikasi



Berita Baru, Washington – Perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, ByteDance dilaporkan berusaha melacak lokasi beberapa warga AS dengan menggunakan aplikasi media sosial.

Laporan itu pertama muncul dari kantor berita Forbes yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dengan mengutip materi peninjauan, Kamis (20/10).

Forbes melaporkan bahwa penyelidikan sudah dilakukan oleh Tim Audit Internal dan Kontrol Risiko ByteDance dengan dipimpin oleh oleh eksekutif yang berbasis di Beijing, Song Ye. Song Ye melapor kepada salah satu pendiri dan CEO ByteDance, Rubo Liang.

Tim tersebut melakukan investigasi terhadap potensi pelanggaran oleh karyawan ByteDance saat ini dan sebelumnya.

Namun setidaknya dalam dua kasus, tim Audit Internal juga berencana mengumpulkan data TikTok tentang lokasi seorang warga AS yang tidak pernah memiliki hubungan kerja dengan perusahaan tersebut.

Meski demikian, laporan dari Forbes itu juga mengatakan bahwa tidak jelas informasi apa yang mungkin telah dikumpulkan oleh ByteDance, “namun, rencananya adalah tim ByteDance yang berbasis di Beijing untuk mendapatkan data lokasi dari perangkat pengguna AS,” tulis laporan Forbes.

Juru bicara ByteDance, Maureen Shanahan mengatakan bahwa aplikasi TikTok dapat mengumpulkan perkiraan data lokasi untuk pemasaran, kepatuhan hukum, dan tujuan lainnya.

Shanahan juga menegaskan bahwa data pengguna tersbut disimpan dengan aman dengan menggunakan pemantauan keamanan, dengan persetujuan akses yang diawasi oleh personel di Amerika Serikat.

Karyawan hanya diberikan akses ke data AS berdasarkan kebutuhan, tambah Shanahan.

TikTok dan ByteDance tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah tim Audit Internal menargetkan pejabat pemerintah AS, aktivis, jurnalis, atau tokoh masyarakat, menurut laporan itu.