Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bygy | Cerpen: Dea Lova
Ilustrasi: Sandrine

Bygy | Cerpen: Dea Lova



Bygy adalah babi kecil yang selalu dianggap bodoh oleh kawan-kawannya karena keinginannya yang sulit dipahami. Ia ingin bisa memanjat pohon mahoni.

Sudah menjadi pengetahuan umum bagi babi-babi kalau memanjat pohon adalah pekerjaan yang mustahil. Terlebih itu pohon mahoni yang menjulang tinggi. Tetapi, Bygy percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kecuali jatuh cinta tanpa ada patah hati.

Keinginan Bygy memanjat pohon mahoni tumbuh ketika ayah dan ibunya meninggal dunia. Waktu itu, segerombolan orang-orang dari selatan hutan, dari arah perumahan, menyerbu kediaman babi-babi. Mereka membawa senapan dan memberondongkan peluru secara serampangan. Dan, ya, walaupun serampangan, kadang-kadang peluru bisa mengenai sasaran. Benda mungil yang terbuat dari timah itu mengenai perut ibunya dan mengenai kepala ayahnya dan mengenai babi-babi yang lain. Bygy dan sebagian babi-babi kecil dan sebagian babi-babi besar lainnya, yang tidak terbunuh, lari tunggang langgang.

Orang-orang itu membawa babi-babi mati ke selatan hutan, ke arah perumahan. Dan Bygy, dengan babi-babi lain yang masih hidup, kembali ke tempat semula ketika sudah sepi. Di sana hanya ada darah berceceran dan suasana yang tampak ngeri.

Lalu, karena itulah, Bygy percaya, jika bisa memanjat pohon mahoni, terlebih bisa duduk di atas rantingnya yang paling tinggi, ia akan leluasa melihat perkampungan tempat dimana pembunuh orangtuanya berada. Jika hal itu terjadi, setidaknya ia bisa memberitahu kepada babi-babi ketika orang-orang dari selatan hutan menyerang kembali.

Tiap hari Bygy menjejakkan dua kakinya pada mahoni. Hanya dua kaki saja yang ia bisa. Dua kakinya yang lain masih menyentuh tanah. Ia tidak bisa menempelkan keempat kakinya ke pohon itu. Tiap hari ia lakukan pekerjaannya itu dan tiap hari juga ia gagal. Tapi meski tahu gagal, ia tetap melakukannya. Karena pada suatu hari ia pernah mendengar pepatah: kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

Bagi babi-babi yang lain Bygy representasi babi yang gila. Keinginanya itu tak akan bisa ia wujudkan bahkan walau ia mencoba memanjat mahoni sampai kurun waktu seribu tahun. Ia juga pasti telah keracunan pepatah bodoh tentang kerja keras selalu membuahkan hasil. Apanya yang membuahkan hasil, kalau kita memimpikan sesuatu yang mustahil?

Tapi Bygy adalah Bygy. Babi kecil yang keras kepala. Keinginannya juga sangat membabibuta, tidak tahu aturan, dan jelas sangat sembrono. Di saat babi-babi lain sibuk mencari makan, atau sibuk tidur-tiduran, atau sibuk bermalas-malasan, Bygy masih berusaha memanjat pohon mahoni.

Banyak sekali babi-babi yang masih waras mengolok-oloknya. “Babi gila, babi gila, babi gila.” Terus begitu setiap hari. Tapi Bygy tetap tidak peduli. Baginya, suara-suara itu tak lebih daripada suara manusia yang jahat, yang saling menjatuhkan mimpi sesamanya. “Dasar babi otak manusia!” begitu balasan Bygy kepada babi-babi itu.

Bygy masih terus mencoba memanjat mahoni. Ketika ia benar-benar kelelahan, ia baru beristirahat. Mencari sedikit makan dan tidur. Untuk kemudian nanti terjaga lagi dan berusaha memanjat mahoni lagi. Lagi dan lagi.

***

Pada suatu hari yang tak bisa dinalar oleh babi-babi, Bygy berhasil memanjat mahoni. Entah keajaiban apa yang membuat telapak kaki Bygy bisa lengket dengan pohon itu. Dengan kegirangan dan kelelahan yang bercampur itu, Bygy naik ke puncak mahoni, seolah-olah ingin mengolok-olok seluruh penduduk babi.  Babi-babi malang yang tak percaya impian itu bergetar oleh pencapaian Bygy, meski beberapa babi lain malah mencibirnya. Dasar babi tak tahu malu. Tidak sesuai dengan kodratnya babi.

Bygy rela tidak makan dan tidak tidur berhari-hari demi merayakan keberhasilannya. Ia masih bertengger di ranting mahoni paling tinggi. Di sana ia melihat perkampungan yang kumuh dan penuh dengan lalu-lalang manusia. Benar-benar dunia yang mengerikan.

Bygy masih tetap di sana, sampai pada akhirnya ia melihat beberapa ekor babi menggiring beberapa manusia. Bygy tidak tahu kalau di bawah sana, babi-babi itu sedang memperlihatkan kepada manusia kalau di atas mahoni ada babi ajaib. Babi yang kalau manusia mendapatkannya, mereka akan kaya raya. Sehingga mereka tidak perlu lagi berburu babi-babi yang lain.

Maka, tidak berlangsung lama, gerombolan manusia itu menebang mahoni yang di sana ada Bygy. Bygy gemetaran. Ia menangis. Ya, hanya menangis yang bisa ia lakukan. Ketika pohon itu rubuh, Bygy terpental. Dengan sempoyongan, ia berlari sebisanya. Tapi alangkah malang, belum jauh ia berlari, satu dari gerombolan manusia itu menembakinya. Ia terhuyung dan jatuh.

Bygy mati dan di alam lain, ia melihat bapak dan ibunya sedang bermesraan di surga.

2022


Dea Lova, penulis sekarang aktif di Komunitas Bisa Menulis. Di KBM apps, ia telah menulis novel berjudul Sepasang Mata Pelacur. Penyuka cilok dan buah-buahan.