Buruh Imasco Dipecat Lewat Pesan WA, LSM GMBI Jember Desak DPRD Audiensi Bersama
Berita Baru, Jember – Aksi demonstrasi buruh pribumi PT SEMEN IMASCO ASIATIC yang diakibatkan adanya diskriminasi juga perbedaan perlakuan antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal kabarnya berlanjut pada proses pemecatan beberapa buruh, situasi yang kian pelik ini dikomentari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia Distrik Jember GMBI, Nailil Hufron.
Menurut mahasiswa pascasarjana UIN Kyai Haji Achmad Siddiq ini, situasi semakin kacau sudah sepatutnya mendapat perhatian anggota DPRD kabupaten jember, sebab rakyat akan menjadi pihak yang paling dirugikan apabila harus sendirian tanpa pendampingan dalam menghadapi perusahaan semen tersebut.
“Pertama harusnya perusahaan tidak bisa langsung melakukan pemecatan terlebih dahulu baiknya mengedepankan dialog 2 arah serta menjadikan undang-undang penyelesaian hubungan industrial nomer 2 tahun 2004 sebagai nomenklatur utama, apalagi ada laporan dari fihak buruh bahwa pemecatan dilakukan lewat pesan whatsapp tentu ini menciderai prinsip-prinsip hak buruh, karena tuntutan buruh wajar sebab adanya diskriminasi antara buruh lokal dan buruh asing dalam hal pemberlakuan new normal, buruh pribumi ingin adanya kesetaraan sesederhana itu saja” tegas nailil hufron pada awak media
“Nah untuk mendapat akses dialog yang setara ini sudah sepatutnya anggota atau pimpinan DPRD Jember sidak ke lapangan bertanya langsung serta menjadi mediator antara buruh dan pihak perusahaan, jangan biarkan buruh berjuang sendirian,” imbuhnya geram.
LSM GMBI pun dalam waktu dekat akan intensif mengawal kasus ini dengan advokasi buruh-buruh korban pemecatan sepihak perusahaan
“Tentu kami dari GMBI Jember akan intens mengawal hingga tuntas, buruh yang dipecat sepihak harus kembali bekerja, apabila DPRD Jember takut pada pihak Imasco maka GMBI yang akan di garis terdepan,” tutupnya.