Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bupati Pamekasan Berhasil Ciptakan Pengusaha Baru, Pemkab Genjot WUB
Pengusaha batik tulis asal Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan H. Ahmadi menunjukkan salah satu koleksi batik tulis di tokonya.

Bupati Pamekasan Berhasil Ciptakan Pengusaha Baru, Pemkab Genjot WUB



Berita Baru, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur benar-benar ingin menumbuhkan ekonomi masyarakat dari bawah berkeadilan sebagaimana komitmen Bupati Baddrut Tamam.

Tahun 2022, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Pamekasan kembali menganggarkan sekitar Rp 7 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten untuk program wirausaha baru (WUB) yang telah terealisasi sejak tahun 2020.

Program ini memberikan pelatihan usaha gratis kepada masyarakat, kemudian memberikan bantuan alat produksi, bantuan modal bagi yang membutuhkan dengan bunga nol persen selama satu tahun, hingga fasilitasi pemasaran baik online maupun offline.

Kepala Bidang Pelatihan dan Hubungan Industri DPMPTSP Naker Pamekasan, Dedi Aryanto menjelaskan, kucuran dana yang mencapai hingga Rp 7 miliar itu akan dialokasikan untuk fasilitas peserta WUB, mulai dari biaya pelatihan, transportasi, uang makan, izin OSS, hingga sertifikat peserta.

“Pelatihannya bermacam-macam, mulai pelatihan menjahit, bordir, servis motor, membatik dan pelatihan lainnya,” ungkapnya, Senin (27/6/2022).

Menurutnya, pelatihan WUB dilaksanakan secara bertahap dengan sistem paket, masing-masing paket terdiri dari 20 peserta. Pelatihan pada tahap pertama telah dilaksanakan di setiap kecamatan pada bulan Mei 2022 dengan target 3 ribu pengusaha baru.

“Kami menargetkan melatih hingga 3 ribu peserta, mereka akan dilatih secara khusus hingga memberikan pendampingan kepada mereka agar hasilnya maksimal,” tandasnya.

Dia menambahkan, program ini telah berhasil menciptakan pengusaha baru di daerahnya berdasarkan evaluasi program mulai tahun pertama berjalan. Sebagian dari mereka telah berhasil memproduksi sesuai pelatihan yang diambil, seperti pembuatan tas, sepatu, sarung, sandal, dan beberapa jenis pelatihan lainnya.

“Mereka telah merintis usaha sendiri setelah ikut pelatihan, kami bersyukur program ini benar-benar mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.