Bupati Nganjuk Tawarkan Solusi Bagi Pengungsi Longsor Selopuro
Berita Baru, Nganjuk – Bencana longsor yang melanda Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (14/2) lalu telah membuat 175 jiwa dari 54 kepala keluarga terdampak.
Setelah dilaporkan adanya 21 orang yang hilang, 2 diantaranya berhasil selamat, sedangkan 18 diantaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Adapun 156 orang lainnya sampai saat ini masih mengungsi di SDN 3 Ngetos.
Dikutip dari keterangan tertulis Humas Kabupaten Nganjuk, seiring dengan ditemukannya seluruh korban hilang, maka operasi pencarian dinyatakan ditutup oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, pada Jum’at (19/2).
“Terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah membantu pemerintah dan masyarakat Desa Ngetos dalam evakuasi pencarian korban. Dilaporkan tadi jam 09.00 WIB, korban terakhir telah ditemukan, dan dengan ini saya nyatakan proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos ditutup,” tutur Mas Novi, panggilan akrab Bupati Nganjuk.
Pemerintah daerah, lanjut Mas Novi, akan tetap melanjutkan pengoperasian alat berat untuk membersihkan tanah bekas longsoran.
“Alat berat masih tetap akan beroperasi, untuk membenahi kondisi tanah pascalongsor,” jelasnya.
Terkait korban yang masih mengungsi, Mas Novi menawarkan tiga solusi, yaitu memfasilitasi mereka yang masih mau tinggal di rumah saudara, memperbaiki pengungsian agar lebih layak, serta menyiapkan lahan untuk realokasi pemukiman.
“Tentunya lahan realokasi secepatnya akan diproses Pemkab dengan Perhutani. Ada mekanisme yang harus dilalui, tapi insaAllah tidak lama,” terangnya.
Rencananya, korban longsor akan direalokasi di petak 184A sekitar 300 meter di bawah Candi Ngetos.