Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Buku `Visioning Indonesia`, Keberpihakan Gus Muhaimin Terhadap Petani Tembakau

Buku `Visioning Indonesia`, Keberpihakan Gus Muhaimin Terhadap Petani Tembakau



Berita Baru, Jawa Tengah – Koalisi Tembakau for Gus Muhaimin 2024 (KTFGM 2024) masyarakat Jawa Tengah, gelar bedah buku ‘Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan’, karya Ketua Umum Partai Kebangkita Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.

Acara bedah buku bertajuk ‘Selamatkan Industri Tembakau untuk Rakyat’ ini digelar di kawasan pedesaan, tepatnya  di Kawasan Wisata Alam Posong (Lereng Gunung Sindoro), Kledung, Temanggung, Jateng, pada Kamis (29/9) kemarin. Hadir dalam kesempatan ini para pelaku industri tembakau dari beberapa kota di Jawa Tengah. 

Sekretaris Jenderal Guyub Sehat Tembakau Indonesia (Sekjend GUSTI), Ellen Kurnialis menegaskan bahwa gagasan Gus Muhaimin dalam buku `Visioning Indonesia` sudah memberikan sinyal keberpihakan yang jelas terhadap bidang pertanian. 

“Konsep makronya sudah jelas memberikan arah kebijakan pertanian bagi petani maupun usulan-usulan baru agar jadi rekomendasi perbaikannya pemerintahan mendatang,” kata Ellen, dalam paparannya saat menjadi pemateri pada acara bedah buku tersebut.

Lebih lanjut Ellen menjelaskan terkait stigma liar tembakau di masyarakat. Ia melihat, selama ini tembakau memperoleh stigma buruk yang dilontarkan oleh sekelompok industri tertentu sebagai zat adiktif. Padahal sesungguhnya tembakau mengandung zat-zat baik dan berkualitas, salah-satunya bermanfaat untuk kesehatan dan pengobatan manusia. 

“Tembakau bukan zat adiktif. Tembakau tidak bikin orang ketagihan, tidak seperti heroin atau sabu-sabu. Justru tembakau bikin konsumen sehat dan cocok untuk pengobatan. Sudah banyak perajin tembakau bikin rokok kesehatan dan berkembang diterima masyarakat,” kata Ellen.

Omset Tembakau ‘Lembutan’

Buku `Visioning Indonesia`, Keberpihakan Gus Muhaimin Terhadap Petani Tembakau

Ketua HIPMI Temanggung, Nur Ahsan, yang dalam kesempatan itu juga menjadi pemateri menyatakan bahwa tembakau Temanggung mengalami penurunan produksi akibat kurangnya keberpihakan para stakeholder terhadap nasib petani tembakau.

Selain itu, lanjut Nur Hasan, gempuran tembakau impor ikut mempengaruhinya turunnya produksi lokal. Bahkan ada pejabat yang tidak paham bagaimana mengelola tembakau padahal dia pejabat yang seharusnya mengurusnya.

Namun demikian, Nur Ahsan melihat warga Temanggung mampu kreatif di tengah himpitan pasar tembakau berhadapan dengan industri besar. Makanya celah-celah kecil terus dicoba warga dengan memanfaatkan ketersediaan peluang pasar seperti memproduksi tembakau jenis `lembutan` untuk melayani konsumen `lintingan`.

“Meskipun omset lembutan masih terbatas, namun peningkatannya dari tahun ke tahun sangat bisa diharapkan. Agar petani tidak selalu bergantung pada serapan pabrik-pabrik rokok besar,” kata Nur Ahsan. 

Buku `Visioning Indonesia`, Keberpihakan Gus Muhaimin Terhadap Petani Tembakau

Di akhir sesi, narasumber Sidik Budiyono menjelaskan gagasan kepada petani dan pelaku industri tembakau agar mau mencoba berinovasi dan mengambil kesempatan pasar yang masih terbuka. Pria yang akrab disapa Mbah Sidik mengaku sudah mencoba produksi rokok jenis herbal dengan harga terjangkau.

“Biar warga tetap sehat dan untung. Jual rokok murah tidak masalah, yang penting bisa membeli tembakau petani dengan harga layak, dan dijual jadi rokok dengan keuntungan lumayan,” ujarnya.

“Rokok jenis herbal termasuk dalam SKT (sigaret kretek tangan) saat ini memperoleh serapan konsumen secara signifikan dan berani bersaing dengan rokok SKM (sigaret kretek mesin) dalam hal rasa dan harga,” pungkasnya.