Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Brexit: Uni Eropa dan Inggris Semakin Jauh dari Kesepakatan
(Foto: Financial Times)

Brexit: Uni Eropa dan Inggris Semakin Jauh dari Kesepakatan



Berita Baru, Internasional  – Perjamuan  makan malam  yang dilakukan Ursula Von der Leyen selaku Presiden Komisi Eropa dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjalan dalam kondisi canggung.

Sebagaimana yang diberitakan  Bloomberg, Jumat, (11/12), pembahasan mengenai Brexit yang diadakan dengan jamuan malam  jamuan malam  kedua pemimpin tersebut bertujuan untuk bisa mengakhiri  kebuntuan setelah delapan bulan lamanya  negosiasi tanpa hasil.

Sementara batas akhir  transisi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) sudah di depan mata , isi negosiasi di antara UniEroa dan Inggris berisikan tentang menangkap ikan dikedua wilayah,  tentang tata kelola kesepakatan, dan juga aturan atau kebijakan  persaingan sehat dalam dunia bisnis,  masih jauh dari kesepakatan

Pihak Uni Erpoa, di mana negara yang tergabung di dalamnya harus bersiap siap jika  tidak adanya kesepakatan. Dipihakpemerintah inggris sendiri mereka mendorong agar pemimpin perusahaan agar siap sedia untuk  menghadapi kemungkinan adanya kebijakan yang berubah dalam hal  perbatasan.

Seorang diplomat Uni Eropa mengatakann  kepada salah satu wartawan di Brussel. “belum terlihat adanya kesepakatan antara Uni Eropa dan inggris,”

Seandainya pun jamuan malam berlangsung dengan baik, yang paling dapat terjadi adalah tim negosiasi ditugaskan kembali untukbernegosiasi ulang. Dia menambahkan bahwa akan sangat tergesa-gesa bagi para pemimpin Uni Eropa untuk menyetujinya.

Micheal Martin, Perdana Menteri Irlansi berpendapat bahwa kemungkinan terjadinya kesepakatan tidak lebih dari 50-50.

“Pembicaraan makan malam antara Uni Eropa dan Inggris kini menjadi sebuah penyelamatan. Kami berada di jurang yang btanpa kesepakatan,” ujarnya

Sementara itu  Boris Jhonson selaku Perdana Menteri Inggris dalam akun Twitternya mengatakan “Banyak hal, yang masih harus kita lakukan. Namun terlepas dari kami setuju pengaturan perdagangan yang mirip dengan Australia,atau Kanada, Inggris Raya akan tetap makmur sebagai negara yang berdaulat dan merdeka”.