Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gempa Mentawai

BPBD Pantau Dampak Gempa M6,3 di Kepulauan Mentawai



Berita Baru, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai masih memantau dampak gempa M6.3 yang terjadi di sekitar Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (17/11) sekitar pukul 08.44 WIB. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan, laporan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi menyebutkan bahwa guncangan dirasakan kuat masyarakat di Kepulauan Mentawai. Kuatnya guncangan membuat warga panik dan keluar rumah. 

“Guncangan gempa dirasakan kuat. Warga Betaet merasakan guncangan kuat dan masyarakat spontan evakuasi ke bukit,” ujar Novriadi melalui pesan video, Selasa (17/11).

Di samping itu, masyarakat di Peipei, Tuapejat, Beriulo dan Sikakap merasakan guncangan kuat hingga membuat masyarakat keluar rumah. Sedangkan di Labuan Bajau dan Saumanganya, warga merasakan gempa namun tidak terasa kuat. 

Pascakejadian, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih mengumpulkan informasi kemungkinan dampak gempa dari para camat.

Selain itu, Pusdalops BPBD Kota Padang juga masih mengumpulkan informasi dampak gempa. Dilaporkan dari BPBD Kota Padang, kondisi jaringan listrik normal meskipun gempa kuat terjadi. Warga Kota Padang merasakan guncangan kuat sekitar 3 – 4 detik. 

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 

BMKG mengidentifikasi parameter gempa berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dengan kedalaman 13 km.

Melihat dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran  di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau strike slip fault,” ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan persnya, Selasa (17/11/2020).

Selanjutnya BMKG mencatat guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kota Padang, Painan, Sipora III-IV MMI, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang II-III MMI, dan Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, Solok Selatan I-II MMI.

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

BNPB pun terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD untuk mengetahui kondisi terkini pascagempa.