Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BPBD Blora Imbau Warga Waspada Bencana Musim Hujan
Kepala Pelaksana BPBD Blora Hadi Praseno

BPBD Blora Imbau Warga Waspada Bencana Musim Hujan



Berita Baru, Blora – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora mengimbau kepada warga masyarakat di Kabupaten Blora agar waspada terhadap bencana tanah longsor, angin puting beliung dan banjir.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Blora Hadi Praseno, BMKG Semarang memperkirakan dalam waktu dekat akan pergantian musim. Diperkirakan musim hujan pada Oktober 2020 hingga April 2021 akan lebih besar.

“Awal musim hujan di kabupaten Blora diperkirakan awal Nopember 2020, sedangkan puncaknya pada bulan Februari 2021. Oleh karena itu, warga Blora diimbau waspada bencana tanah longsor, banjir, angin puting beliung  dan banjir. Karena itu yang kerap terjadi,” jelas Hadi Praseno, di Blora, Rabu (7/10).

Menurut Hadi, frekuensi dan curah hujan dalam bulan-bulan ke depan hingga April 2021 nanti akan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

“Perkiraan ini sendiri mengacu pada hasil dari analisa dari potret data suhu permukaan laut di Pasifik bahwa saat ini La-Nina sudah teraktifasi di Pasifik timur,”ujarnya.

La-Nina sendiri adalah kebalikan dari El-Nino, jika pada saat El-Nino mengalami kekeringan hebat, maka pada fase La-Nina akan mengalami curah hujan yang jauh lebih tinggi dibanding kondisi normal.

“Sehingga berpotensi banjir, banjir bandang dan longsor di bulan-bulan ke depan,” terangnya.

Dari informasi tersebut, menurut Hadi, pihaknya diminta oleh BMKG Semarang untuk berhati-hati untuk menyikapi perubahan musim dan curah hujan lebih tinggi.”Jadi kita diminta untuk persiapan,”ujarnya.

Memang selama musim kemarau tahun ini juga, setiap bulan pasti ada hujan. Karena tahun ini termasuk kemarau basah. Maka selalu ada hujan di setiap bulannya.”Seperti Blora kemarin juga hujan lagi,”imbuhnya.

Berkaitan dengan droping air masih dilaksanakan  sampai akhir November  2020 sesuai siaga tanggap darurat bencana kekeringan.

“Sampai dengan Selasa, 6 Oktober 2020, BPBD Kabupaten Blora sudah dropping air  sebanyak 693 tangki  (@5.000 liter), di  49 desa, 12 kecamatan,”pungkasnya. (*)