Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. Foto: Tasos Katopodis/Reuters/File Photo.
Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. Foto: Tasos Katopodis/Reuters/File Photo.

Bos CIA: China Akan Jadi Ancaman Geopolitik Terbesar AS



Berita Baru, Washington – Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS), William Burns percaya bahwa China akan menjadi ancaman geopolitik paling serius bagi negaranya dalam beberapa dekade mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Burns dalam saat berpidato di sebuah acara di Universitas Georgetown pada Jumat (3//2) yang dikutip oleh Jurnalis CBS News, Olivia Gazis dalam utas cuitan Twitter.

“China tetap menjadi tantangan geopolitik terbesar yang dihadapi AS dalam beberapa dekade ke depan, dan prioritas terbesar bagi CIA,” cuitnya, Jumat (3/2), sambil mengunggah foto Burns berpidato.

Menurutnya, Burns juga mengatakan teknologi baru adalah “arena utama” untuk bersaing dengan China, dan “penentu utama masa depan kita sebagai dinas intelijen.”

Burns juga percaya bahwa pemerintah China tetap berkomitmen pada kemitraannya dengan Rusia.

China tetap “berkomitmen” untuk bermitra dengan Rusia, meskipun “sangat enggan” untuk menyediakan senjata mematikan, misalnya, kata Olivia mengutip Burns.

Pada saat yang sama, Reuters juga melaporkan dengan mengacu pada Burns bahwa meremehkan komitmen Rusia dan China untuk kerja sama bilateral adalah suatu kesalahan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi China pada 4 Februari 2022. Pembicaraannya dengan pemimpin China Xi Jinping berfokus pada pengembangan lebih lanjut dan memperkuat hubungan bilateral.

Pertemuan Xi dan Putin itu juga mengoordinasikan tindakan di kancah internasional dan menguraikan pendekatan bersama untuk masalah mendesak dan tantangan keamanan global.

Menyusul hasil pembicaraan yang berlangsung lebih dari dua setengah jam, para pemimpin kedua negara mengadopsi pernyataan bersama, yang menekankan bahwa persahabatan antara Rusia dan China “tidak memiliki batas” dan “tidak ada bidang kerja sama yang ‘terlarang’”.

Dokumen itu juga mengatakan bahwa Rusia dan China menentang ekspansi lebih lanjut NATO dan meminta aliansi Atlantik Utara untuk menghentikan pendekatan Perang Dingin.