Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tank K2 Black Panther yang diproduksi oleh Hyundai Rotem Korea Selatan dipamerkan di Seoul International Aerospace & Defense Exhibition, Seoul, Korea Selatan, 20 Oktober 2021. Foto: Reuters//Josh Smith/File Photo.
Tank K2 Black Panther yang diproduksi oleh Hyundai Rotem Korea Selatan dipamerkan di Seoul International Aerospace & Defense Exhibition, Seoul, Korea Selatan, 20 Oktober 2021. Foto: Reuters//Josh Smith/File Photo.

Borong Senjata, Polandia dan Korea Selatan Deal Kontrak Militer Senilai Rp 86 Triliun



Berita Baru, Warsawa — Di saat terjadi perang di sebelah negaranya, Polandia menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk membeli tank, howitzer dan amunisi senilai 5,8 miliar dolar sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina, Jumat (26/8).

Wakil Perdana Menteri Polandia Mariusz Blaszczak, yang sekaligus merupakan menteri pertahanan, menandatangani kontrak untuk mengukuhkan kesepakatan itu.

Kontrak tersebut diserahkan Blaszczak kepada Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, Eom Dong-hwan, di sebuah pangkalan militer di kota Morag, di bagian utara Polandia.

“Kami mengamati dengan seksama apa yang terjadi di Ukraina dan kami menarik kesimpulan bahwa demi keamanan sangat penting untuk mengembangkan pasukan darat, pasukan lapis baja dan artileri,” ujar Blaszczak, dikutip dari Reuters.

“Tahun ini sepuluh tank K2 pertama akan dikirim ke sini, ke Pangkalan Militer Morag,” imbuhnya.

Hyundai Rotem Co akan mengirimkan tank K2 Black Panther, sementara Hanwha Defense, unit pertahanan Hanwha Corp akan mengirim howitzer self-propelled K9 ke Polandia, kata Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

Polandia setuju untuk membeli 180 tank K2, jumlah howitzer yang tidak ditentukan dan 48 jet tempur FA-50 berdasarkan kesepakatan. Kontrak hari Jumat mencakup angsuran pertama, kata DAPA, tanpa merinci jumlahnya. Kesepakatan untuk jet diharapkan bulan depan.

Berbicara melalui seorang penerjemah, seorang menteri Korea Selatan menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dan kepercayaan, dan bahwa kedua negara telah mengembangkan hubungan bisnis, sosial dan budaya mereka.