Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BNPB Terbitkan Peringatan Dini Potensi Hujan Ekstrim untuk Indonesia Timur
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto. (Foto: Tangkap Layar/ist)

BNPB Terbitkan Peringatan Dini Potensi Hujan Ekstrim untuk Indonesia Timur



Berita Baru, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan peringatan dini potensi hujan ekstrim seiring munculnya potensi dua bibit siklon tropis yang terjadi di beberapa wilayah.

“BNPB melalui Pusdalops dan jejaring komunikasi BNPB-BPBD telah menyampaikan peringatan dini potensi hujan ekstrim kepada BPBD NTT,” kata Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto, sebagaimana dikutip dari Media Indonesia, Senin (10/4).

“Dengan mempertimbangkan potensi hujan ekstrim yang dapat memicu banjir bandang dan debris flow sebagaimana terjadi tahun 2021 lalu saat siklon tropis seroja terjadi,” sambungnya.

Diketahui terdapat dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 90W yang berada di Samudra Pasifik utara Papua dan Bibit Siklon Tropis 98S yang berada di Laut Timor.

Siklon Tropis 90W berada di Samudra Pasifik utara Papua, membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudera Pasifik Utara Papua.

Sedangkan Bibit Siklon Tropis 98S membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Banda hingga Laut Arafuru, serta Samudera Hindia Selatan NTT hingga Pulau Timor.

Selain itu juga menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 kt (low level jet) memanjang dari Laut Banda hingga Laut Aru, dan dari Perairan utara Australia hingga Laut Arafura.

Menurut Suharyanto kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

“BNPB terus memantau pertumbuhan dan pergerakan siklon 90W. Antisipasi potensi kedaruratan akan dilakukan koordinasi dengan TNI-POLRI, BASARNAS dan potensi SAR di daerah pada fase kontinjensi,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa BPBD NTT telah didorong untuk berkoordinasi dengan BPBD Kab/kota se NTT agar mempersiapkan TRC menghadapi potensi kedaruratan dan mempersiapkan alat perangkat personil serta logistik jika berjalan kondisi darurat.