BNPB Salurkan 1.620 Unit Peralatan Penanganan Darurat Karhutla ke Kalteng
Berita Baru, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sebanyak 1.620 unit peralatan penanganan darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kita harus kompak dan saling bersinergi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan karhutla di Kalimantan Tengah,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Bantuan ini secara simbolis diserahkan langsung Suharyanto kepada Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo usai apel gelar pasukan dan sarpras karhutla di Palangka Raya, Jumat (16/6).
1.620 unit peralatan penanganan karhutla yang diberikan, terdiri dari suntik gambut sebanyak 27 unit, fleksibel tank 27 unit, pompa jinjing 81 unit, nozzle 135 unit, serta selang sebanyak 1.350 unit.
Sebelumnya, BNPB juga sudah mengirimkan satu unit helikopter untuk mendukung penanganan karhutla di Kalimantan Tengah yang dapat digunakan untuk patroli sekaligus pemadaman melalui water bombing.
Lebih lanjut Kepala BNPB Suharyanto menegaskan, agar seluruh pemangku kepentingan mengutamakan upaya pencegahan sebelum api yang ditemukan di lapangan membesar.
“Karena kalau sudah besar, meski BNPB bantu dengan teknologi modifikasi cuaca dan lainnya tentu tetap akan sulit. Maka segera ambil langkah bersatu padu, padamkan,” terangnya.
Suharyanto meminta agar masing-masing personel mengecek kondisi dan kelengkapan peralatan yang dimiliki, guna memastikan kesiapannya apabila terjadi karhutla sehingga bisa segera digunakan dan tidak terkendala.
Pihaknya juga mengingatkan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 2023 ini kondisi cuaca berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni musim kemarau yang berpotensi lebih panjang.
“Saya mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla pada 2023 ini,” tegas Suharyanto.
Usai apel, Suharyanto didampingi Wakil Gubernur Edy Pratowo dan lainnya meninjau kesiapan sarana prasarana pendukung yang telah disiagakan di lapangan menghadapi ancaman karhutla.