Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers virtual 'Perkembangan Gunung Anak Krakatau' di akun YouTube Info BMKG, Senin (25/4). (Foto: Tangkap Layar)
Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers virtual ‘Perkembangan Gunung Anak Krakatau’ di akun YouTube Info BMKG, Senin (25/4). (Foto: Tangkap Layar)

BMKG Dorong Pemda Siapkan Rencana Kontinjensi Siaga Anak Krakatau



Berita Baru, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.

Mengingat secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berharap pemerintah daerah mempersiapkan rencana kontinjensi.

Hal itu diungkap Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers virtual ‘Perkembangan Gunung Anak Krakatau’ di akun YouTube Info BMKG, pada Senin (25/4) malam.

“Barangkali BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) atau pemerintah dari daerah setempat biasanya sudah mulai menyiapkan contingency plan (rencana kontinjensi),” kata Dwikorita.

Jika seandainya kondisi tersebut berkembang menuju kemungkinan terburuk, menurutnya, perlu disiapkan jalur-jalur evakuasi yang tampak untuk masyarakat, seperti misalnya yang terdapat di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dalam kesempatan tersebut, Dwikora juga memastikan BMKG akan terus berupaya melakukan pengecekan kekuatan peladen di Indonesia, agar peringatan dini dapat tersampaikan.

“Kami juga memastikan bahwa seluruh peralatan berjalan dengan performanya dengan maksimal dengan baik jadi. Artinya apa, belum sampai level krisis, tapi penyiapan penyiapan kemungkinan terburuk sudah perlu kita cek,” tuturnya.

Selain itu, BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari. Ia juga menyampaikan, BMKG bersama PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.

Ia diminta masyarakat untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung, dan memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi, dan BMKG serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” tegas Dwikorita.