Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BMKG: Aktivitas Sesar Terera-Aiduna Picu Gempa M 6,0 di Wilayah Laut Banda
Gelombang gempa bumi. (Foto: Istimewa)

BMKG: Aktivitas Sesar Terera-Aiduna Picu Gempa M 6,0 di Wilayah Laut Banda



Berita Baru, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa aktivitas Sesar Terera-Aiduna memicu gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di wilayah Laut Banda, Kaimana, Papua Barat.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 4,72 lintang selatan dan 133,91 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km arah barat laut Kepulauan Aru pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Terera-Aiduna,” kata Daryono dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (28/4).

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Menurut Daryono, gempa yang terjadi pada pukul 16.19.56 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Buruway, Kaimana dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).

“Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” jelaanya.

Diungkap Daryono, gempa itu juga terasa di daerah Teluk Etna, Kaimana dengan skala intensitas III-IV MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyebut, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Hingga pukul 16.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya