Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kepala BKKB Hasto Wardoyo (tengah), dan Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga (kanan). (Foto: dok. BKKBN)

BKKBN Apresiasi Inovasi Bener Meriah Tangani Stunting



Berita Baru, Aceh – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi kinerja pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh karena terus bekerja keras melakukan percepatan penurunan stunting. Salah satunya melalui aplikasi terkait penanganan stunting.

Diketahui, Pemkab Bener Meriah pada Rabu, 15 Ferbruari 2023 pekan lalu, melakukan audiensi ke Kantor BKKBN. Audiensi  Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga beserta rombongan diterima langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Dalam kesempatan itu, Haili menyampaika  bahwa pihaknya sudah membuat aplikasi terkait penanganan stunting. Aplikasi itu memuat jumlah penduduk jumlah KK, serta m data anak stunting. 

“Inovasi ini adalah salah satu upaya kami agar data lengkap dan dapat melakukan perubahan perilaku,” tutur Halili, sebagaimana dikutip dari keterangan pers BKKN, Senin (19/2).

Halili lantas menjelaskan lebih lanjut, bahwa data e-PPGBM Tahun 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Pada Tahun 2020 angka prevalensi stunting  mencapai 25.62% dan menurun menjadi 12.4% pada Tahun 2022.

“Setelah kami evaluasi ternyata, kewajiban kami itu merubah perilaku dan memberikan pemahaman. Kemarin, saya sempet cek 30 pasangan calon pengantin. beberapa persoalan yang saya tanyakan kepada calon pengantin, beberapa tidak ada pemahaman,” katanya.

“Jadi saya rasa semua yang ingin menikah wajib paham. Stunting turun dari 40-37%. kalau teori yang menikah ini bisa dikawal dengan baik bisa turun dari 30%nya”, sambung Haili.

Menyambut laporan tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo berterimakasih dan mengapresiasi Pemkab Bener Meriah karena sudah concern dengan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bener Meriah.

“Terimakasih sudah berkunjung dan sudah concern dengan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bener Meriah,” katanya.

Menurut Hasto inovasi aplikasi tersebut bagus sekali. “Terkait pra nikah, saya kemarin sudah ke Pak Dirjen sekarang periksa pra nikah ini sebagai syarat untuk menikah, di tempat bapak mungkin paling banyak yang nikah 140 sebulan, berarti sehari cuma 4. Saya kira 4 sehari itu tidak sulit untuk memeriksa. dan yang lahir sehari 8,” katanya.

“Sebetulnya tidak berat. Jadi setiap hari harus mendengarkan kabar dan data yang menikah dan lahir untuk menjadi catatan alamatnya dimana. Sehingga, 1 hari yang menikah harus terpotret, yang hamil sehari terpotret sehingga ada data by name by addres yang nantinya mempermudah untuk monitoring per harinya,” sambungnya.

“Kemudian terkait Elsimil ini sudah dimudahkan begitu mendaftar ke aplikasi sertifikatnya segera dikeluarkan” Kata Hasto lagi.

Hasto mengusulkan, sebelum nanti oktober mengerahkan pengukuran SSGI berikutnya, semua alat sudah terpenuhi, dan bidan yang akan mengawal ssgi kemudian sudah disiapkan juga. “Kemudian best practice dari daerah yang penurunannya banyak, adalah nutrisi yang masuk ke mulut bayi dan tim pendamping keluarga,” tutupnya.