Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bintang Real Betis Kritik UEFA dan FIFA yang Diam Terhadap Konflik Palestina (foto: istimewa)
Hector Bellerin kritik UEFA dan FIFA yang diam terhadap konflik Palestina (foto: istimewa)

Bintang Real Betis Kritik UEFA dan FIFA yang Diam Terhadap Konflik Palestina



Berita Baru, Sepak Bola – Bintang Real Betis Hector Bellerin layangkan kritik terhadap UEFA dan FIFA yang berlaku tidak adil kepada Palestina.

Bellerin menyatakan bahwa sikap negara-negara Eropa dan FIFA-UEFA kepada konflik Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya sangat berbeda dengan apa yang sekarang terjadi di Rusia-Ukraina.

Dia menilai semestinya hukuman tersebut berlaku sama bagi semua tindak kejahatan.

“Tampaknya cukup sulit untuk melihat bahwa kami lebih tertarik pada perang ini daripada yang lain. Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih mirip seperti kami atau karena konflik itu dapat mempengaruhi kami secara lebih langsung secara ekonomi atau sebagai pengungsi,” ungkap Bellerin, dikutip dari Marca.

“Perang di Palestina benar-benar dibungkam, tidak ada yang membicarakan itu. Yaman, Irak … Sekarang Rusia tidak bermain di Piala Dunia, ini adalah hal-hal yang telah dilakukan negara-negara lain selama bertahun-tahun,” imbuhnya.

“Ini terlihat rasis dan sangat sedikit empati karena nyawa hilang dalam banyak konflik. Kami hanya mementingkan mereka yang dekat dengan kami.”

“Kami telah berbalik mata yang buta dan tampaknya sulit bagi saya bahwa hanya hal-hal itu yang dianggap penting dan ada narasi seperti ini,” pungkas Hector Bellerin.

Banjirnya dukungan terhadap Ukraina dan banyaknya pemberian sanksi terhadap Rusia termasuk pelarangannya menghelat laga dibawah naungan FIFA dan UEFA dianggap berat sebelah.

Padahal, Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya berpuluh-puluh tahun mengalami konflik, sementara itu FIFA dan UEFA sama sekali tidak memberikan dukungan.

Alih-alih berbuat demikian, justru UEFA pernah memberikan sanksi baik kepada supporter maupun pemain yang menyatakan simpatinya terhadap Palestina di saat menggelar laga. FIFA dan UEFA mengonfirmasi hal tersebut sebagai bentuk kenetralannya terhadap politik.