Bina Pelaku UMKM, DMI Gresik Beri Edukasi Sadar Pajak
Berita Baru, Gresik – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gresik bersama kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya melakukan pembinaan terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Masjid Agung Gresik, Selasa (11/1), langkah ini dilakukan guna meningkatkan produktifitas UMKM lebih maju dan kreatif serta inovatif.
Ketua Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Gresik, Zainal Abidin mengatakan, agenda DMI tidak hanya mengurusi ibadah jamaah masjid dan melakukan kaderisasi bagi pengurus manajemen masjid. Tetapi juga memiliki program pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah berjalan tiga tahun. Karena UMKM menjadi kebutuhan untuk membangun ekonomi umat dan masyarakat, tidak lain tujuannya adalah pemulihan ekonomi sektor UMKM.
“Untuk itu kerjasama dengan Stiesia Surabaya salah satu melakukan pembinaan dan pendampingan kepada UMKM binaan DMI Kabupaten Gresik tentang pajak. Karena UMKM sudah bagus harus mempunyai kesadaran untuk membayar kepada negara,” katan Zainal.
Selain kesadaran untuk bernegara atau pajak, Zainal mengungkapkan, para pelaku UMKM juga dibekali ilmu agar tidak sekedar berdagang. Sehingga kedepan harus bersinergi terus meningkatkan inovasi-inovasi memberdayakan ekonomi jamaah masjid ini.
“Iya UMKM tidak hanya sekedar menjadi pedagang saja tetapi juga berilmu dan hari ini dikasih pembinaan dan pendampingan oleh Stiesia Surabaya dalam pajak,” terangnya.
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan, bukan hanya Stiesia Surabaya, DMI beberapa waktu lalu juga melakukan kerjasama serupa dengan BSI (Bank Syariah Indonesia). Tujuannya tidak lain adalah mewujudkan sinergitas dan menguatkan nawakarsa yang diusung oleh Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik untuk saat ini.
“Kita menguatkan selain keagamaan tetap disisi ini. Sebab kalau tidak dikeroyok bareng -bareng untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tentu berat. Maka DMI ambil bagian juga ikut pemberdayaan ekonomi masyarakat, karena masjid maka ikut jamaah masjid,” jelasnya.
Dalam pembinaan ini, setidaknya ada 20 prlaku UMKM yang mengikuti. Sesuai kesepakatan DMI dan Stiesia Surabaya, pembinaan akan dilakukan secara intensif dan bertahap sebanyak 3 kali. Adapun UMKM yang ikut menjadi peserta diantaranya, kerajinan tangan, kopiah, kuliner dan lain sebagainya.
“Kami berharap untuk UMKM dengan DMI Gresik agar terus memacu kreativitas khususnya agar hasil karyanya lebih inovatif lebih maju dan menghasilkan ekonomi yang mampu kebutuhan diri dan keluarga. Sehingga dari segi kreatif harus meningkatkan pengetahuannya. Kami berharap untuk Stiesia Surabaya terus bersinergi dengan DMI Gresik, butuh dalam pembinaan UMKM dan kepada pemerintah juga bersinergi, karena juga kepentingan masyarakat Gresik pada umumnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, Nur Fadjrih Asyik menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan tinggi tentunya memiliki kewajiban untuk melaksanakan tiga hal dalam tajuk tri dharma perguruan tinggi yakni bidang pendidikan, bidang penelitian dan bidang pengabdian kepada masyarakat.
Nah, kegiatan ini salah satu dari bagian implementasi bidang pengabdian masyarakat. “Karena kami di bidang aktivitas akademi wajib bersinergi dengan masyarakat. Salah satunya kerjasama dengan DMI Gresik, sebagaimana ilmu yang kami miliki bisa bermanfaat kepada masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, kegiatan ini untuk membantu dengan keilmuan terutama pengetahuan tentang pajak yang memang ada kekhususan bagi pelaku UMKM.
“Kami berharap kedepan ada kegiatan seperti ini dan terus membantu kepada para UMKM dalam kebutuhan mereka dan khususnya tentang pajak. Semoga ini sangat bermanfaat sekali bagi kita semuanya,” ungkapnya.