Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Biarkan WNA India Masuk, Millenial Speak Up: Pemerintah Terlalu Sepele
Tegar Herlambang (Pendiri dan Ketua Umum Rumah Lintas Agama Indonesia)

Biarkan WNA India Masuk, Millenial Speak Up: Pemerintah Terlalu Sepele



Berita Baru, Jakarta – Millenial Speak Up menyoroti kasus masuknya sebanyak 117 warga negara India ke Indonesia di tengah infeksi  Covid-19 varian B.1617 yang menyerang negaranya.

Sebelumnya, pihak Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mengatakan sejumlah warga negara India itu punya izin yang sesuai untuk masuk ke Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) yang dimiliki seluruh 117 warga negara India tersebut.

Namun, menurut catatan Kementerian Kesehatan, dari total warga negara India tersebut, 12 di antaranya telah dinyatakan positif Covid-19.

“Meskipun 32 orang asal India telah dideportasi, namun jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang masih tinggal di Indonesia. Padahal, naiknya kasus di India diperkirakan akibat virus varian baru yakni B.1.1.7 yang lebih ganas daripada sebelumnya,” tutur Tegar Herlambang selaku Founder Millennial Speak Up.

Millennial Speak Up juga mendesak pemerintah agar lebih cekatan dan bisa mencegah masuknya warga negara asing terkhusus warga India meskipun memiliki izin untuk tinggal di Indonesia. Warga India yang masih tinggal tetap berpotensi menularkan virus walaupun sudah lolos tes SWAB.

Tegar Herlambang juga mengatakan bahwa respon pemerintah mengenai pandemi semakin lamban dan kebijakan yang dikeluarkan pun tidak jelas arahnya. Asal membuat kebijakan tanpa melakukan studi yang mendalam dilapangan.

Bahkan respon pemerintah terhadap situasi India mengingatkan publik saat semua negara menutup perbatasan karena merebaknya virus Corona dari Wuhan sejak akhir tahun 2019 pemerintah malah santai dan menganggap remeh.

“Pemerintah tidak boleh terlena seperti ini jika tidak ingin kasus serupa terjadi di Indonesia, budaya santai harus dihilangkan untuk mengeluarkan Indonesia dari situasi darurat Covid-19 dan mencegah terjadinya tsunami Covid-19,” tegasnya.