BI Fasilitasi Proyek Strategis dalam Forum Bisnis di Washington D.C.
Berita Baru, Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus menunjukkan komitmen dalam mendukung upaya Kementerian dan Lembaga terkait untuk menarik investasi asing di sektor riil. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan melalui sinergi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Investasi RI/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C., serta US-ASEAN Business Council dalam penyelenggaraan “Indonesia Business Forum” di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 26 Agustus 2024.
Forum ini juga menegaskan kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang telah berlangsung selama 75 tahun, khususnya setelah peningkatan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Salah satu langkah penting dalam memperkuat kerja sama ini adalah dengan meningkatkan investasi AS di Indonesia.
Dalam forum tersebut, BI memperkenalkan tiga proyek investasi strategis dari total tujuh proyek yang dipromosikan. Proyek-proyek tersebut adalah: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif; Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur yang mendukung kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tembaga; serta Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang direncanakan menjadi pusat industri halal dengan fokus pada produk makanan, minuman, dan lainnya. Proyek-proyek ini dipilih berdasarkan hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York, dengan mempertimbangkan ketertarikan investor AS terhadap sektor-sektor tersebut.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyampaikan lima alasan utama untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu: 1) pertumbuhan ekonomi yang kuat dan prospek positif; 2) stabilitas fundamental makroekonomi; 3) komitmen Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif; 4) percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan; serta 5) pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, hadir juga Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; Wakil Menteri Perdagangan AS Bidang Perdagangan Internasional, Marisa Lago; Presiden dan CEO US-ASEAN Business Council, Ambassador Ted Osius (Ret.); serta Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington D.C., Ida Bagus Made Bimantara, yang turut memberikan sambutan dalam forum tersebut.
Forum ini dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan beberapa narasumber, termasuk Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Kantor Perwakilan BI New York, Deputi Kementerian Investasi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Industri. Mereka membahas kinerja investasi asing langsung (FDI) di Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia, serta kebijakan pemerintah yang mendukung aliran investasi di sektor riil.
Selain forum bisnis, rangkaian acara “Indonesia Business Forum” juga meliputi promosi perdagangan bertema “Wow Indonesia Festival” yang digelar pada 25 Agustus 2024 di Pennsylvania Avenue, Washington D.C. Dalam acara ini, BI menampilkan sustainable fashion show karya desainer Indonesia sebagai bagian dari selebrasi FEKDI x KKI, serta memamerkan produk unggulan dari delapan UMKM binaan BI, seperti wastra, pakaian jadi, kerajinan, dan makanan ringan.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan AS, terutama dalam bidang investasi dan perdagangan, semakin erat, sejalan dengan upaya menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif bagi kedua negara di masa depan.