Bertemu Pemerintah Cina, BUMN Tingkatkan Kerjasama
Berita Baru, Jakarta – Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemerintah Tiongkok pada Sabtu, 5 Mei 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut turut didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono.
Luhut menjelaskan pertemuan ini membahas sejumlah agenda kerja sama penting kedua negara, yang di antaranya terkait proyek kerja sama prioritas, perdagangan, ekonomi, dan investasi. Kerja sama ini terangkum dalam kerja sama High Level Dialogue on Cooperation Mechanism (HDCM).
Menurut Luhut agenda pertemuan ini adalah bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama dalam merespon tantangan global. Kedua negara sepakat dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan yang terkait dengan BUMN, keuangan, investasi, kesehatan, dan kemaritiman.
Sementara itu, Erick Thohir menjelaskan bahwa di sektor BUMN, Indonesia dan Cina telah menjalin sejumlah kesepakatan penting. Terutama yang terkait proyek strategis yang kini sedang dikerjakan oleh BUMN, seperti kerja sama Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin, pembangunan pabrik bahan baku obat yang selama ini 90 persen impor dan R&D untuk obat herbal.
“Tentu ini merupakan hal yang positif. Komitmen kerja sama untuk kita mandiri di dunia kesehatan sebagai ketahanan nasional,” kata Erick dalam keterangan tertulis dikutip Senin (7/6/2021).
Erick menegaskan bahwa kerja sama ini menempatkan narasi keberpihakan terhadap perekonomian rakyat. Kerja sama juga dengan memperhatikan kepentingan nasional yang strategis. Proyek akan melibatkan BUMN yang akan menjadi motor pembangunan di sejumlah wilayah di Nusantara.
“Tak hanya di pulau Jawa, melainkan pula pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan, Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian untuk menyukseskan program lumbung ikan nasional,” ujar Erick.
Erick memaparkan, bahwa kerja sama ini berlandaskan kesamaan dan kesetaraan kedua negara sebagai mitra yang memiliki semangat senasib dan sepenanggungan.
“Pada era pandemi yang mana seluruh negara terdampak, maka kerja sama menjadi jawaban untuk bisa bersama mengatasi krisis. Apalagi kerja sama antara dua negara besar dunia, yakni Indonesia dan Cina. Ini menjadi komitmen dan usaha bersama untuk berkontribusi memberi perbaikan di segala sektor pasca-pandemi,” pungkas Erick.