Bertemu dengan NATO di Brussel, Rusia akan Ajukan Tuntutan Keamanan
Berita Baru, Brussel – Rusia akan ajukan tuntutan keamanan pada NATO saat kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan pada Rabu (12/1) 09.00 GMT di Brussel.
Pertemuan Rusia dan NATO tersebut dilakukan menyusul pembicaraan intens Rusia dengan Amerika Serikat di Jenewa berlangsung alot, bahwa kedua pihak memiliki perbedaan besar yang harus dijembatani.
Pertemuan itu akan dihadiri 30 duta besar anggota NATO dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dan akan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Menurut laporan Reuters, pertemuan para diplomat tersebut merupakan bagian dari upaya lanjutan dari NATO dan Rusia untuk meredakan ketegangan Timur-Barat saat ini, yang dinilai oleh beberapa analis merupakan yang terburuk sejak Perang Dingin.
Pemicu utama ketegangan tersebut adalah konfrontasi dan konflik di Ukraina, yang menurut Amerika Serikat akan diserbu oleh Rusia dan Amerika Serikat beserta NATO siap membantu Ukraina.
Namun Rusia menolak tuduhan tersebut, meskipun tidak menyangkal juga bahwa Rusia telah mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Para diplomat NATO mengatakan aliansi Barat siap untuk bernegosiasi dengan Rusia tentang peningkatan keterbukaan seputar latihan militer dan untuk menghindari bentrokan tak disengaja yang dapat memicu konflik, serta kontrol senjata mengenai rudal di Eropa.
Tetapi sekutu NATO mengatakan bahwa banyak dari tuntutan Rusia, yang dituangkan dalam dua rancangan perjanjian pada bulan Desember, tidak dapat diterima, termasuk seruan untuk mengurangi kegiatan aliansi ke timur dan berjanji untuk tidak menerima anggota baru.
“Mari kita perjelas: tindakan Rusia telah memicu krisis ini. Kami berkomitmen untuk menggunakan diplomasi untuk meredakan situasi,” kata utusan AS untuk NATO Julianne Smith kepada wartawan pada Selasa (11/1) malam.
“Kami ingin melihat … Rusia menarik kembali pasukannya,” merujuk klaim sebelumnya, bahwa Rusia telah mengerahkan setidaknya 100.000 tentara di dekat Ukraina.
Tuntutan Rusia tersebut merupakan upaya mengekang ekspansi NATO ke arah timur ke dalam lingkup pengaruh lama Soviet. Rusia melihat aliansi yang dipimpin oleh AS tersebut sebagai ancaman.
Dalam pertemuan tersebut, para diplomat dari NATO diperkirakan akan menyuarakan keprihatinan mereka tentang apa yang mereka katakan sebagai serangan rahasia dan dunia maya, serta campur tangan pemilu, di Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Sementara itu, situasi terbaru dari Ukraina, pada Selasa (11/1) kemarin, Rusia menggelar latihan tembak-menembak dengan pasukan dan tank di dekat perbatasan Ukraina sambil menyuarakan nada suram atas prospek pembicaraan lebih lanjut dengan Amerika Serikat.