Bentrok Antar Agama di Delhi Tewaskan 24 Orang dan Penjarahan Masjid-Masjid
Berita Baru, Internasional – Korban tewas akibat bentrok antar agama di Delhi meningkat menjadi 24 orang, beberapa masjid di ibukota juga hancur oleh serangan kelompok Hindu.
Bentrokan mematikan antara kelompok Hindu dan Muslim India berlangsung sejak hari Minggu (23/2), berlanjut hingga empat hari berturut-turut dengan laporan penjarahan dini hari di beberapa rumah Muslim yang telah ditinggalkan karena takut.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (27/2), lebih dari 200 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka, diantaranya luka akibat tembakan, luka bakar asam, luka penusukan dan luka karena pemukulan dan pelemparan batu. Beberapa orang yang meninggal dunia adalah orang-orang yang nekat melompat dari gedung-gedung tinggi untuk menghindari gerombolan penyerang.
Pada hari Rabu (26/2), seorang petugas biro intelijen dilaporkan meninggal dalam insiden, termasuk seorang polisi yang juga meninggal pada Senin (24/2), akibat pukulan batu di kepalanya.
Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, menyebut situasi tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengatakan tentara harus dipanggil untuk mengambil kendali atas kekerasan.
“Situasi mengkhawatirkan,” katanya dalam tweet. “Polisi, terlepas dari segala upayanya, tidak dapat mengendalikan situasi dan menanamkan kepercayaan. Tentara harus dipanggil dan jam malam diberlakukan di seluruh daerah yang terkena dampak segera.”
Pada Selasa sore (25/2) waktu setempat, gerombolan perusuh Hindu berjumlah sekitar 500 pemuda turun ke sebuah masjid di Ashok Nagar, mereka mendobrak pintu dan memanjat menara masjid untuk mengibarkan bendera Hindu. Mereka juga membakar beberapa masjid di kota dan ketika malam hari, masjid-masjid kecil dan took-toko Muslim dibakar.
Muslim setempat yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan bagaimana gerombolan Hindu itu telah menghancurkan masjid selama lebih dari tiga jam dan meneriakkan slogan-slogan nasionalis Hindu ketika mereka pergi. “Mereka datang pada sore hari dan membakar semuanya di dalam, lalu mereka menjarah dan membakar toko di dalam masjid dan kemudian dua rumah Muslim di sebelah,” katanay kepada Guardian.
“Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa. Dalam 35 tahun saya belum pernah melihat situasi seperti ini, umat Hindu dan Muslim selalu hidup damai di sini. Kami semua merayakan Idul Fitri dan Diwali bersama. Wanita Hindu sering datang ke masjid bersama anak-anak mereka, jadi ini bukan hanya bangunan untuk umat Islam tetapi untuk seluruh masyarakat. Tapi kedamaian apa pun yang kita miliki sekarang hilang.”
Serangan terhadap properti Muslim berlanjut pada Rabu pagi (26/2), meski ada beberapa umat Hindu setempat yang berpatroli untuk melindungi masjid dan menawarkan kepada keluarga Muslim untuk memberikan perlindungan.