Bengkulu Utara Menjadi Daerah Peluncur Sembako Pertama 2020

Berita Baru, Bengkulu – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara menjadi peluncur pertama program sembako 2020 di tingkat daerah. Program tersebut pada awalnya adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dikelola Kementerian Sosial dan resmi bertransformasi menjadi Program Sembako.

Perubahan dilakukan dalam rangka mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini disampaikan Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat peluncuran Program Sembako Tahun 2020, di Kabupaten Bengkulu Utara, Arga Makmur, Senin (2/3/2020).

Bantuan yang digulirkan pemerintah pusat ini merupakan upaya untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan menjaga kecukupan gizi masyarakat dengan mampu membeli bahan pangan.

Jumlah warga Kabupaten Bengkulu Utara penerima Program Sembako dari Kementerian Sosial sebanyak 19.459 keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli warga dalam membeli bahan pangan.

Juliari P. Batubara menyampaikan harapannya kepada Kabupaten Bengkulu Utara agar tetap menjaga kerukunan antar sesama. Program KPM tidak hanya untuk Penanggulangan kemiskinan, tetapi juga pemberdayaan sehingga lama kelamaan menjadi berdaya dan kemiskinan berkurang.

“Kehidupan di Kabupaten Bengkulu Utara harus rukun, jangan ada konflik sosial sehingga kehidupan tenang, rukun dan damai, kita mengharapkan itu. Tahun ini keberhasilan program KPM ditandai dengan penurunan penerima KPM dari 15,6 juta turun 400 ribu menjadi 15,2 juta,” ujarnya.

Bupati Bengkulu Utara, Mian menyampaikan terima kasih kepada pihak Kementerian Sosial bahwa daerahnya menjadi kabupaten pertama yang meluncurkan sembako non tunai, diikuti kenaikan nominalnya dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu.

“Alhamdulilah melalui bantuan Kementerian Sosial yang sudah kita dapatkan 4 tahun terakhir ini angka kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Utara menurun dari 14,98 % menjadi  11,68%. Artinya intervensi dari Kementerian Sosial ini sangat berpengaruh, sekarang 1.300 yang telah bergraduasi dari 19 ribu artinya mereka sudah mandiri,” jelasnya menyudahi. [*]