Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Belum Genap Setahun, Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Capai 523 Kali
(Foto: Chandar Iswinamo)

Belum Genap Setahun, Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Capai 523 Kali



Berita Baru, Jakarta – Sebanyak 523 kali sejak Januari 2020 kebakaran hutan dan lahan atau karhutla terjadi di Bumi Sriwijaya, catat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPBD Sumsel.

Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Anso, mengemukakan bahwa dari sekian jumlah kebakaran tersebut, lahan yang hangus terbakar total lebih dari 95,5 hektare di wilayahnya.

“Kalau total dari Januari sampai Agustus 2020, luas lahan yang terbakar lebih dari 95,5 hektare dengan total 523 kali kejadian karhutla di Sumsel,” ujar Anso pada Sabtu (29/8).

Anso juga menjelaskan, sebaran lokasi kebakaran lahan baru terjadi di empat kabupaten yang meliputi Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Muara Enim.

“Lokasi rawan karhutla lainnya masih ada seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir dan PALI. Namun, saat ini masih terkendali karena musim kemarau yang datang masih cukup basah,” katanya.

Meski demikian, pihaknya meminta agar masyarakat daerah rawan karhutla di Sumsel lebih berhati-hati.

“Kita harus berhati-hati karena beberapa wilayah mulai kekeringan. Kalau terjadi kebakaran akan sulit dipadamkan,” ucapnya.

Dari catatan BPBD Sumsel, ada 10 wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan. Daerah berpotensi karhutla itu yakni, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Muara Enim.

Selanjutnya, Kabupaten PALI, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Musi Rawas, dan terakhir Kabupaten Musi Rawas Utara.

https://www.dailymotion.com/embed/video/x7gwr0p?ads_params=contextual&api=postMessage&apimode=json&autoplay=false&id=f355137bfdfcfc4&mute=true&origin=https%3A%2F%2Fwww.suara.com&pubtool=cpe-p1&queue-autoplay-next=true&queue-enable=true&ui-highlight=false Selain itu, pada 2020, ada 90 desa di sepuluh daerah tersebut yang telah dipetakan sangat rawan karhutla.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk mengatasi bencana di wilayahnya.

Kucuran bantuan itu guna membeli alat-alat dan perlengkapan lainnya untuk mencegah karhutla.

Tol Palindra

Sementara itu, kebakaran lahan yang berada di pinggir jalan Tol Palembang-Inderalaya atau Palindra, Kabupaten Ogan Ilr tak kunjung padam pada Sabtu (29/8).

Hingga kini, upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim satuan tugas atau satgas darat maupun udara dari Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Upaya tersebut terus dilakukan sejak tiga hari yang lalu karena asap akibat kebakaran lahan di lokasi tersebut sempat masuki kedua ruas jalan.

“Itu (lahan terbakar di dekat Tol Palembang-Inderalaya) memang sangat dekat dan informasinya belum padam-padam,” kata Ansori.

Dia menyebut, faktor lokasi kebakaran itu memang berada di tengah-tengah kawasan hutan rawan dan lahan kering.

Karena itu, kata dia, saat api bermunculan dan terus merambat membuat api cepat membesar hingga sulit untuk dipadamkan.

“Tim satgas masih terua berupaya memadamkan api di sekitar lokasi tersebut,” tambah dia.

Ditanya terkait luas lahan terbakar di dekat Tol Palembang-Inderalaya, dirinya belum bisa membeberkan secara detail.

“Kalau yang belum padam itu (lahan terbakar di dekat Tol Palindra) tersisa sedikit lagi,” ungkap dia.

Pihaknya pun mengklaim sejauh ini untuk aktivitas lalu lintas atau lalin kendaraan di sepanjang jalan tol tersebut dan juga sekitar tol tak terganggu.