Belgia Tidak Akan Tiru Inggris untuk Melarang Huawei
Berita Baru, Internasional – Pada hari Selasa (14/5), Menteri Federal Belgia untuk Telekomunikasi Philippe de Backer mengumumkan Huawei tidak akan dilarang di Belgia seperti yang dilakukan Inggris baru-baru ini.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Inggris mengumumkan bahwa Huawei dan teknologinya tidak akan diizinkan untuk ikut dalam membangun jaringan 5G di Inggris.
Inggris kembali menimbang keputusan sebelumnya pada bulan Januari – memberikan bagian ‘non-inti’ pada Huawei dalam membangun jaringan 5G – setelah AS memberlakukan sanksi baru pada Huawei.
Sanksi baru AS itu akan mengharuskan perusahaan semikonduktor ‘asing’ untuk mendapatkan lisensi dulu sebelum menjual ke Huawei. Langkah AS itu merupakan bagian dari perang dagang yang sedang berlangsung antara China dan AS.
Selain itu, AS juga menuduh Huawei sebagai alat ‘mata-mata’ untuk kepentingan pemerintah China dan mengancam keamanan nasional. Namun, sampai sekarang tuduhan itu tidak terbukti dan tidak berdasar.
Di tengah situasi seperti itu, setelah melakukan analisis risiko, Menteri De Backer memutuskan bahwa Belgia tidak akan merevisi kebijakan telekomunikasinya yang melarang Huawei.
“Tidak ada alasan untuk lebih tegas, bahwa analisis risiko menunjukkan bahwa kita aman,” kata De Backer kepada kantor berita Belgia De Standaard.
Seperti halnya keputusan Inggris pada Januari, Belgia juga membagi pembangunan jaringan 5G di negaranya menjadi inti dan non-inti. Dewan Keamanan Nasional Belgia mengumumkan bahwa Huawei memang ‘sangat berisiko’, karena itu Huawei tidak akan ikut dalam area ‘inti’ jaringan 5G Belgia.
Sementara itu, di area yang bukan inti dari jaringan, Huawei akan diizinkan untuk mencapai maksimal 35% dari jaringan. Huawei juga tidak akan diizinkan mendasarkan diri di zona ‘sensitif’ tertentu, seperti di sekitar kompleks militer.
Namun, AS juga memberi tekanan besar pada Belgia dan negara-negara Eropa lainnya untuk melarang Huawei.
Menurut The Brussel Times, operator-operator telekomunikasi Belgia telah mengindikasikan bahwa mereka berharap agar pemerintah tidak akan mempertimbangkan kembali seperti yang dilakukan Inggrris.
Mereka juga ingin agar pemerintah dan Huawei bisa lebih dekat di masa depan karena mereka telah melakukan kerja sama teknologi dengan Huawei untuk jangka waktu yang lama.
Terkait dengan sikap dari Inggris tersebut, seorang juru bicara Huawei, Ed Brewster, mengatakan kepada CNN bahwa keputusan Inggris untuk melarang Huawei setelah sanksi AS mengecewakan. “Itu mengancam untuk memindahkan Inggris ke jalur lambat digital, mendongkrak tagihan dan memperdalam kesenjangan digital. Sayangnya, masa depan kita di Inggris telah dipolitisasi, ini tentang kebijakan perdagangan AS dan bukan keamanan,” kata Brewster