Beijing Sebut AS telah Mendistorsi Fakta dan Hukum Internasional Laut China Selatan
Berita Baru, Internasional – Kedutaan Besar China di Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan pada Selasa (14/7), bahwa Washington telah dengan sengaja mendistorsi fakta dan hukum internasional dengan membesar-besarkan situasi di wilayah Laut China Selatan, juga mencoba menyulut perselisihan antara China dan negara-negara pesisir lainnya.
“Pada 13 Juli 2020, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang mengabaikan upaya China dan negara-negara ASEAN dalam rangka perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, mereka sengaja mendistorsi fakta dan hukum internasional termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), membesar-besarkan situasi di kawasan itu dan berupaya menabur perselisihan antara China dan negara-negara pesisir lainnya. Tuduhan itu sepenuhnya tidak dapat dibenarkan. Pihak China dengan tegas menentangnya,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir dari Sputnik News, Selasa (14/7).
Pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa China berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan konsultasi dengan negara-negara yang terlibat langsung. Dengan catatan, Amerika Serikat tidak termasuk dalam salah satu dari negara-negara tersebut. Beijing juga menambahkan bahwa situasi di wilayah yang diperebutkan tetap damai dan masih membaik.
“Situasi Laut China Selatan tetap damai dan stabil dan masih membaik. Tiongkok dan negara-negara pesisir lainnya telah melakukan dialog dan komunikasi melalui mekanisme konsultasi tentang urusan maritim, dan bekerja untuk mempromosikan kerja sama atas Laut Cina Selatan. Dalam kerangka kerja secara penuh dan efektif mengimplementasikan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan, Cina dan negara-negara ASEAN sedang memajukan konsultasi tentang Kode Etik di Laut Cina Selatan dan membuat kemajuan yang nyata,” lanjut pernyataan.
Tanggapan itu muncul setelah Departemen Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang menolak klaim maritim Beijing di Laut China Selatan. Ia menyebut bahwa klaim tersebut tidak dan menyatakan bahwa wilayah itu tidak dapat diklaim secara hukum oleh negara mana pun. Pompeo bahkan menuduh Tiongkok melakukan kampanye penindasan untuk mengambil kendali atas wilayah tersebut.
Awal bulan ini, China dan negara-negara lain yang mengklaim kedaulatan atas wilayah itu berkomitmen untuk melanjutkan diskusi tentang Kode Etik untuk Laut China Selatan. Sebuah dokumen yang mengatur protokol keamanan antara para penuntut di wilayah tersebut.
Sebelumnya, China telah berulang kali mengutuk latihan militer AS di wilayah Laut China Selatan. Washington menganggap perairan itu merupakan wilayah internasional, sehingga mereka melakukan operasi Freedom Navigations (FONOPs) di sana setelah menandatangani, tetapi tidak secara resmi meratifikasi UNCLOS.